Dalam usahanya untuk mengurangi angka kemiskinan terutama di desa, Rumah Zakat menggulirkan program pemberdayaan ekonomi yang berbasis potensi lokal. Seperti halnya yang dilakukan di Desa Berdaya Rejodadi, Sumatera Selatan. Menurut Heri Sumardi selaku Fasilitator Desa Berdaya Rejodadi, potensi pengembangan pasar lele di desanya sangat tinggi, namun belum ada yang serius membudidayakan ikan air tawar tersebut.
Melihat hal ini maka pada awal tahun 2018 Rumah Zakat melalui program Senyum Mandirinya membuat program budidaya ikan lele untuk warga Rejodadi. “Budidaya lele ini menjadi sumber peningkatan ekonomi alternative, sekaligus sebagai sarana belajar bisnis bagi masyarakat kurang mampu terutama remaja pengangguran yang ada di Desa Rejodadi,” tutur Heri.
Ada 10 orang yang tergabung dalam program pemberdayaan budidaya lele. Mereka mendapatkan bibit lele sebanyak 3.000 ekor yang dikelola dalam empat kolam. Ikan lele ini disalurkan kepada perorangan namun dikelola secara kelompok hingga siap panen. Adapun nama kelompoknya adalah Berkah Sejahtera.
Dalam satu tahun program budidaya lele di Desa Berdaya Rejodadi berkembang cukup pesat, dari empat kolam menjadi 32 kolam dengan jumlah perkolam 1.500 hingga 2.000 ekor lele. Menurut Heri keuntungan yang diperoleh secara individu rata-rata mencapai Rp1,5 juta per panen yaitu setiap tiga bulan sekali.
Bulan Juni 2019 merupakan jadwal panen raya bagi kelompok Berkah Sejahtera, dimana hampir semua kolam dipanen. “Alhamdulillah bulan Juni atau syawal ini kami mendapat berkah yang luar biasa. Ada panen raya, diresmikannya kelompok usaha sebagai BUMMAS (Badan Usaha Milik Masyarakat Berdaya), dan bisa tambah satu anggota dengan penambahan tiga kolam lele,” ucap Heri.
