Tampilkan di aplikasi

Stunting dan gangguan pada intelektual serta aspek temperamen

Majalah Rumah Zakat - Edisi 73
4 Oktober 2019

Majalah Rumah Zakat - Edisi 73

dr. Wieke Dewi Purnama SpA., Mkes

Rumah Zakat
Anak yang diketahui nilai rapornya rendah seringkali membuat orang tua merasa malu dan langsung menyalahkan anaknya sebagai pemalas dan tidak serius belajar, sehingga mudah memarahi dan memvonis dengan katakata yang keras seakan-akan kesalahan mutlak sang anak. Terlebih bila pada anak melekat juga sikap tidak bersemangat, lemah dan tidak dapat bersaing dengan teman-teman sekolahnya bahkan seringkali tampak temperamental semakin membuat orang tuanya merasa malu dan bertambah menyalahkan anaknya. Padahal bisa jadi penyebab utamanya adalah justru orang tuanya sendiri. Salah satunya adalah, yang saat ini sering dibahas, stunting.

Istilah stunting sudah mulai dikenal di tengah masyarakat sejalan dengan semakin banyaknya tulisan tentang gangguan itu di media dan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat. Stunting adalah kondisi panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya, sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Hal ini disebabkan berbagai faktor yang terjadi di masa lalu di antaranya asupan gizi yang buruk, berkali-kali terserang penyakit infeksi, serta Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Anak masuk ke dalam kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah -2 Standar Deviasi (SD). Penilaian status gizi yang satu ini biasanya menggunakan Grafik Pertumbuhan Anak (GPA) dari WHO. Maka kondisi ini tentu bukan salah anak tapi peran besar dari orang tuanya, bisa karena kondisi ekonomi bisa juga karena ketidaktahuan.

Gangguan pada perkembangan otak dimulai dari saat janin dikandungan ibu hingga selanjutnya, terutama di masa usia emas hingga usia 2 tahun. Hal ini di antaranya karena malnutrisi memengaruhi struktur dan fungsi otak yang terlibat dalam perilaku kognitif dan temperamen. WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Majalah Rumah Zakat di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI