“Berjuang untuk umat itu membutuhkan tenaga ekstra dan inisiatif sendiri untuk memberikan yang terbaik. Memang cukup lelah dan menyita waktu, tapi semua itu terbayar ketika saya melihat senyum bahagia dari para penerima manfaat,” ugkap Sidik.
Menurut Sidik Ardani, membina dan mengelola program pemberdayaan merupakan peluang bagi dirinya untuk bisa beramal saleh dan bermanfaat untuk banyak orang.
Selama menjalankan program pemberdayaan di Desa Berdaya Negeri Sakti, Sidik mengaku banyak sekali suka dan duka yang ia rasakan. Menurutnya, untuk membina dan mengedukasi masyarakat perlu kerjasama semua pihak agar program tersebut bisa berhasil menjadikan masyarakat mandiri dan berdaya.
Selain menjadi fasilitator, saat ini Sidik bekerja di salah satu travel haji dan umrah di Lampung. Padatnya kegiatan Sidik tidak menyurutkan semangatnya untuk mengabdikan diri dan terlibat langsung diberbagai kegiatan sosial.
“Hari Senin-Jumat saya kerja full time, malamnya saya gunakan waktu untuk membersamai keluarga, kadang juga digunakan untuk kegiatan sosial. Kalau weekend biasanya fokus untuk kegiatan pemberdayaan. Meskipun padat, tapi saya selalu menyempatkan diri minimal satu pekan sekali untuk keluarga,” ungkap pria yang hobi badminton tersebut.
