Tampilkan di aplikasi

Rujak nibong lhokseumawe, Aceh Utara, buah batok & rumbia jadi bahan utama rujak

Tabloid Saji - Edisi 360
12 Juli 2016

Tabloid Saji - Edisi 360

Rujak yang satu ini sangatlah unik. Buah-buahan yang digunakan begitu lengkap. Termasuk jambu biji, semangka, melon, papaya matang, hingga sawo. Bumbu rujaknya tak kalah unik. Menggunakan dua jenis buah yang sudah tergolong langka, yakni rumbia dan batok. Penasaran? Yuk, mengenal lebih jauh tentang Rujak Nibung dari Lhokseumawe. / Foto : visual Bayu P.

Saji
Di dalam warung gubuk beratap daun rumbia, Hamid (48) terlihat sedang melayani para pembeli rujaknya. Meskipun tempatnya sederhana, warung yang populer disebut Warung Rujak Nibung ini selalu ramai dipenuhi pembeli. Rujak Nibung telah beroperasi sejak 1990 silam. Semula Hamid dibantu istrinya berjualan buah-buahan. Ketika buah tak laku, banyak yang busuk dan berakhir di tempat sampah. “Hati kami sering kali teriris melihat buah-buahan yang tak laku. Sejak itulah kami berpikir, bagaimana caranya agar buah yang mulai busuk tak perlu langsung dibuang.”

Sambil tetap berjualan buah, Hamid mulai memilah buah. Yang setengah busuk, ia iris-iris bagian yang masih bagusnya. Buah iris itu ia kemas dalam plastik. Bila ada yang ingin disertai bumbu rujak, ia sediakan juga. Seiring waktu, pembeli justru lebih tertarik membeli rujaknya ketimbang buah-buahan. Tak heran bila Hamid memutuskan untuk menyeriusi berjualan rujak. Ia lantas menawarkan berbagai menu rujak di warungnya. Di antaranya rujak buah segar manis dan pedas yang disajikan dalam gelas, rujak ulek, dan rujak cincang atau rujak yang buahnya diiris dan dicocol bumbu rujak.

Tawarkan Aneka Menu Rujak Semakin hari, rujaknya kian diminati. Apalagi Hamid meracik bumbu rujaknya dengan cara sendiri, berbeda dengan bumbu rujak yang ada di Lhokseumawe pada umumnya. Dan sejak ramai pembeli, setiap harinya Hamid kerap menghabiskan sekitar 100 kg buahbuahan dan 150 kg bumbu rujak. Pemandangan khas yang terlihat di warungnya adalah tumpukan aneka buah-buahan lokal segar.

Di antaranya sawo, mangga golek, jambu air lonceng, mentimun, pepaya matang, melon, dan semangka. Di sisi lainnya, berjejer puluhan kemasan plastik mika yang ditata sebagai wadah rujak. Selain buah lokal yang dipanen di Lhokseumawe, ada pula buah-buahan yang didatangkan khusus dari daerah lain. Seperti nanas dari Takengon, yang dikenal sebagai daerah penghasil nanas besar dan manis. Dan jambu biji yang khusus didatangkan dari Medan, Sumatera Utara.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI