Tampilkan di aplikasi

Kisaran, Kab. Asahan, Sumatera Utara

Tabloid Saji - Edisi 360
12 Juli 2016

Tabloid Saji - Edisi 360

Kisaran merupakan ibukota Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Masyarakatnya yang lintas etnis, meninggalkan jejak warisan kuliner yang sangat beragam. Agar tak penasaran dengan kekayaan kuliner Kisaran, SAJI tampilkan kelezatannya di edisi ini. / Foto : visual Bayu P.

Saji
RM Holat Tabagsel, Menu khas Tapanuli Selatan yang ada di sini di antaranya holat, gulai ikan sale, anyang ayam, daun ubi tumbuk, dan sambal tuk tuk. Holat adalah olahan ikan gurame, mas, atau nila bakar yang diberi kuah berbumbu holat. Bumbu holat terbuat dari pakkat (tumbuhan sejenis rotan yang khusus ditanam di wailayah Tapanuli) yang dipotong-potong seruas jari, serbuk kayu balakka (hanya ada di Tapanuli), tepung beras sangrai, bawang goreng, bawang merah, daun bawang, jahe, dan lengkuas.

Serbuk kayu ini direndam di dalam air setelah dikikis dari batangnya. Air ini digunakan untuk menyiram ikan mas, nila, atau gurame yang sudah dipanggang dan dibumbui. Dalam sekejap, warna airnya berubah jadi putih pekat seperti susu. Holat pun siap disajikan. Ada lagi menu yang tak kalah unik yaitu anyang ayam. Suwiran ayam kampung panggang ini dibumbui kelapa sangrai yang dihaluskan, tepung beras sangrai, ketumbar, cabai merah rajang dan santan.

Semua dimasak jadi satu lalu ditambahkan irisan bawang merah mentah menjelang diangkat. Untuk menyantap holat ikan atau anyang ayam, jangan lupakan sambal tuk tuk. Sambal ini menggunakan andaliman sebagai bahan pokoknya. Rasanya yang pedas terasa sangat khas dan segar. Harga per porsi masakan khas Tapanuli Selatan di rumah makan ini Rp 7 ribu – Rp 10 ribu.

Lontong Sayur Oma Yani, Warung makan Oma Yani hanya buka di pagi hari, mulai jam 06.00 hingga 11.00 WIB, untuk melayani warga Kisaran sarapan pagi. Menu yang dijajakan di antaranya lontong sayur, nasi lemak, serta aneka kudapan seperti surabi, lupis, dan cenil. Kendati hanya menjajakan makanan untuk sarapan, namun Sofiah (57), pemilik warung Oma Yani, tak main-main dalam mengolah masakannya, terutama lontong sayurnya yang sangat populer. Setiap harinya, Sofiah mengolah 5 kg beras untuk dijadikan lontong berbungkus daun pisang.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI