Depot Ketupat Kandangan Hj. Ida, Di Banjarmasin, ketupat kandangan aslinya dikonsumsi menggunakan tangan. “Tapi di sini, pengunjung makan ketupat menggunakan sendok, demi kenyamanan mereka juga,” tutur Hj. Ida (53), pemilik Depot Ketupat Kandangan Hj. Ida. Seporsi ketupat kandangan berisi 3 ketupat yang dipotong kecil-kecil, disajikan bersama kuah bersantan plus seiris ikan gabus bakar. Kuah ketupatnya berwarna putih agak kekuningan karena santan yang didihkan diberi bumbu halus yang ditumis. Bumbunya cabai merah, bawang putih, bawang merah, kemiri, kencur, kunyit, serai, kayu manis, kemiri, gula merah, dan sedikit terasi.
Sedangkan ikan gabusnya, sebelum dibakar diiris-iris dan dibumbui garam, kunyit, cabai merah, kemudian dibakar menggunakan bahan bakar tempurung kelapa. “Agar aroma dan citarasa khas ikan bakarnya lebih terasa saat dimakan dengan ketupat,” ujar Hj. Ida. Harga seporsi ketupat kadangan Rp 20 ribu. Jika ingin menambah irisan ikan gabus bakar, cukup membayar Rp 10 ribu. Dalam sehari, Hj. Ida bisa menghabiskan 10-20 liter beras untuk dibuat ketupat. Sedangkan ikan gabusnya, ia menghabiskan 10-20 kg per hari. Depot Ketupat Kandangan Hj. Ida buka setiap hari pukul 06.00-22.00 WITA. Rumah makan berkapasitas 20-30 pengunjung ini sangat ramai di pagi hari. Sebab, ketupat identik dengan menu sarapan. Selain ketupat, di sini juga tersedia soto banjar, nasi kuning, dan ayam lalapan.
Rm H. Faujan, Dengan banyaknya sungai yang terdapat di Banjarmasin, tentu saja sajian ikan tawar menjadi favorit warganya. Salah satu rumah makan yang menyajikan hidangan serba ikan adalah Rumah Makan H. Fauzan. Menariknya, rumah makan ini berlokasi tepat di tepi sungai. RM H. Fauzan menyediakan beragam jenis ikan dan seafood. Seperti ikan lais, baung, papuyu, haruan, patin sungai, patin tambak, nila, bawal, peda, trakulu, kakap, menangin, udang galah, cumi-cumi, dan ayam-ayam.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.