Tampilkan di aplikasi

Laksa benteng - Jl. Bakti, samping kelenteng boen tek nio

Tabloid Saji - Edisi 371
8 Desember 2016

Tabloid Saji - Edisi 371
Saji
Salah satu jajanan yang banyak ditemui di Tangerang adalah laksa.

Memang ada pusat jajanan laksa Tangerang di dekat LP Wanita Tangerang. Namun laksa yang legendaris tetap ada di Pasar Lama Tangerang. Gerobaknya mangkal persis di samping Kelenteng Boen Tek Nio. Di situ ada Bang Sitar (48) yang sudah 25 tahun berjualan laksa. “Saya mangkal mulai jam 7 pagi sampai jam 12 siang,” cetusnya seraya melayani pembeli yang tak kunjung berhenti.

Laksa sendiri bentuknya mirip dengan bihun, namun diameternya lebih besar. Bahannya terbuat dari beras yang digiling sendiri. “Berasnya juga khusus, harus beras pera. Kalau beras pulen tidak bisa dibentuk seperti ini,” imbuhnya.

Seporsi laksa ditambahkan kuah gulai kari yang kental. Di dalamnya terdapat tahu, ayam kampung, telur rebus, kacang hijau, dan irisan kentang.

Taburan kucai serta sambal menjadi tambahan sajian lezat ini. Harganya bervariasi mulai Rp 8 ribu - Rp 13 ribu tergantung lauknya. “Paling mahal ayam kampung. Seporsi Rp 25 ribu,” sambungnya.

Untuk membuat kuah kental, Sitar mengaku menggunakan hingga 8 butir kelapa. Dalam sehari, rata-rata 100-150 porsi laksa berhasil ia jual. “Kalau ada pesanan acara pesta atau keramaian, saya libur dulu jualan,” tutupnya.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI