Tampilkan di aplikasi

Festival jenang Solo

Tabloid Saji - Edisi 377
2 Maret 2017

Tabloid Saji - Edisi 377

Indonesia kaya dengan sajian jenang. Hampir tiap daerah kita, punya jenang. Tak heran kalau Solo menggelar Festival Jenang Solo. Seru sekaligus unik. / Foto : Saji

Saji
Meski jenang makanan yang sederhana, tetapi punya segudang peminat. Uniknya lagi, meski namanya tetap jenang, jenisnya sangat beragam. Ada, lo, jenang yang disajikan bersama telur atau sayuran. Luar biasa kekayaan kuliner kita.

Begitu juga dengan bahan dasarnya. Tak hanya dari tepung ketan, lo. Ada juga yang terbuat dari tepung beras dan bertekstur cair seperti bubur. Antara lain jenang bubur ayak atau saring dari Kalimantan Selatan, jenang bubur pemalang (Palembang), bubur chak chak (Bangka Belitung) sampai bubur sagu dari Maluku.

Festival yang bertajuk “Pesona Jenang Nusantara” ini diadakan sekaligus untuk memperingati hari jadi kota Solo yang tahun ini berusia 272 tahun.

FJS tahun ini merupakan yang ke-6 kalinya digelar oleh Yayasan Jenang Indonesia (YJI).

Tema “Pesona Jenang Nusantara” merupakan bentuk dari upaya melestarikan dan mempopulerkan jenang atau bubur di seluruh wilayah di Indonesia.

“Ada keragamanan jenang di Nusantara, tak ubahnya kebhinekaan. Sudah saatnya FJS lebih mempopulerkan ragam jenang Nusantara ke masyarakat. Agar makin terpesona dengan keragaman sajian kuliner tradisi dalam bentuk jenang,” ungkap KGPH Dipokusumo, Dewan Penasihat YJI.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI