Konsep liwet bancakan menawarkan keseruan makan bersama yang menyenangkan. Semua menunya digelar memanjang, beralaskan daun pisang yang tentu saja sudah dibersihkan. Semua orang lalu beramai-ramai makan bersama. Menimbulkan keakraban, kedekatan, serta suasana kemeriahan yang berbeda.
“Biasanya, keseruan makan bersama ini terjadi di restoran-restoran khas Sunda. Tapi saya ubah konsepnya sehingga bisa dinikmati di rumah, bahkan di kantor. Inilah salah satu bentuk pelestarian budaya kearifan lokal kuliner kita,” jelas Shintya Pranawati, pemilik Katering Suap Sedap. Shintya mengaku, sebenarnya sudah menjalankan usaha katering sejak 2013.
Namun baru pada 2016 lalu, ia menawarkan layanan liwet bancakan dan langsung booming, khususnya di wilayah Jakarta. “Awalnya karena ketidaksengajaan. Sekali waktu, saya pernah menjamu para orang tua dari teman-teman anak saya di rumah dengan liwet bancakan. Akhirnya banyak yang pesan,” kisahnya. Ketika itu, Shintya menyajikan nasi liwet ala Sunda beralas daun pisang, yang dihamparkan di atas meja teras belakang rumahnya.
