Tampilkan di aplikasi

Segarnya menyantap dawet hitam bertoping kekinian

Tabloid Saji - Edisi 386
19 Juni 2017

Tabloid Saji - Edisi 386

Tak perlu berkelana hingga Purworejo, demi mencicipi segarnya dawet ireng alias dawet hitam. Kuliner khas dari salah satu kota di Jawa Tengah ini, tersedia di kedai Dawet Ireng Indiera di Bogor. / Foto : visual michael w. a.

Saji
Di kedai Dawet Ireng Indiera, Sajiers tak hanya bisa menikmati semangkuk dawet ireng original. Yakni dawet hitam beraroma jeruk yang disajikan bersama kuah santan dan sirop gula merah.

Uniknya, selain varian original, di kedai yang dimiliki Chalifah Riastuti Rahayu atau akrab disapa Tuti ini juga menyediakan 6 varian dawet ireng yang disajikan dengan beragam toping kekinian yang menggiurkan, sehingga membuat rasa dawet irengnya semakin lezat.

Di antaranya toping irisan buah nangka, tape, es krim, hingga durian. Bahkan ada pula, dawet ireng yang dikreasikan ke dalam sajian minuman. Contohnya, dawet ireng susu coklat, dawet ireng cappuccino, dan dawet ireng green tea. Menarik, bukan?

Tuti mengaku sampai harus belajar membuat dawet ireng langsung ke kota asalnya, Purworejo, Jawa Tengah. Alasannya, demi mendapatkan rasa dawet ireng yang seusai dengan aslinya. “Saya mencoba dawet ireng di 5-6 penjual, sambil bertanya cara membuatnya,” kisah wanita yang akrab disapa Tuti.

Warna hitam pada dawetnya, berasal dari batang padi yang dibakar atau merang dan ditumbuk hingga menjadi tepung. Menurut Tuti, di Purworejo merang disebut tepung oman. Untuk membuat dawet irengnya, Tuti mendatangkan langsung tepung oman dari kota asalnya, lantaran sulit ditemukan di Bogor.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI