Ikhtisar
Buku Psikologi Seksual ditulis untuk mengakomodasi kebutuhan literatur mengenai perilaku seks dalam konteks psikologi yang masih minim di Indonesia. Buku Psikologi Seksual ini diharapkan dapat membantu banyak pihak yang berkepentingan dalam riset-riset mengenai perilaku seks, baik itu sebagai tugas akhir maupun penelitian mandiri. Buku ini dibagi menjadi beberapa bab dengan tema yang berbeda. Bab pertama bicara mengenai relasi seksual serta bagaimana seseorang bisa tertarik secara efektif dan seksual dengan orang lain juga perilaku-perilaku yang dikembangkan individu untuk mendekati orang lain secara seksual. Bab kedua membahas topik mengenai perilaku seks individual atau perilaku seks solo seperti fantasi seks dan masturbasi. Bab ketiga mengulas mengenai perilaku seks daring, yaitu berbagai macam perilaku seks daring yang kontekstual di masyarakat seperti cybersex, cyber-romance, perselingkuhan daring, hingga sexting yang dijabarkan untuk memberikan pemahaman lebih kepada pembaca. Bab keempat dan kelima menjelaskan perilaku seks interpersonal. Topik ini sendiri dibagi menjadi dua bab karena elaborasi dan kedalaman bahasannya. Bab keempat mengupas topik yang paling populer dalam berbagai riset psikologis sosial dan disiplin ilmu sosial lain, yaitu perilaku seks pranikah. Bab ini juga membahas mengenai kohabitasi atau yang lebih dikenal sebagai perilaku hidup seatap dengan pasangan tanpa terikat pernikahan. Sementara itu, bab kelima berfokus pada perilaku seks berisiko sebagai perilaku yang juga lazim dijumpai, tetapi tidak banyak orang yang menyadari telah melakukannya. Terakhir, bab keenam menjabarkan berbagai isu lain dalam psikologi sosial seperti prostitusi, pelecehan seks, asertivitas seksual, hingga pendidikan seks.
Pendahuluan / Prolog
Psikologi Seksual, Menilik Perilaku Seksual di Era Teknologi Tinggi
Seksualitas adalah isu yang selalu menarik untuk dibicarakan. Namun, di sisi lain, masyarakat kita masih sungkan membahasnya, bahkan dianggap tabu. Padahal, pendidikan seks sejak dini harusnya diajarkan oleh orang tua kepada anaknya dari lingkup rumah. Kini, isu seksual tampaknya makin umum dibicarakan sejak banyaknya kasus pelecehan dan penyimpangan perilaku seks yang diberitakan ke publik. Namun, kenyataan ini berdampak baik di lain sisi, yaitu masyarakat yang mau terbuka tentang kehidupan seksualnya.
Selain dari sisi medis, perilaku seks juga terkait erat dengan dunia psikologi. Kini, di dunia dengan sistem teknologi informasi yang sangat bertumbuh, perilaku seks itu kian beragam. Namun, masih jarang sekali literasi yang membahas perilaku seks dari sisi psikologi, khususnya buku lokal berbahasa Indonesia. Buku ini hadir untuk menjadi sebuah kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu psikologi seksual, khususnya di era serba Internet sekarang ini.
Penulis
Wahyu Rahardjo - Lahir di Jakarta, 15 Agustus 1979 dan sekarang bekerja menjadi dosen di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Wahyu menamatkan S-1 (2003) dan S-2 (2006) di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, serta S-3 (2013) di bidang Psikologi Sosial di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Wahyu aktif mengerjakan riset mandiri bersama beberapa tim di fakultas tempatnya mengajar dan kolega-kolega dari perguruan tinggi yang berbeda baik di Indonesia maupun luar negeri. Beberapa tulisannya pernah diterbitkan secara nasional dan internasional. Selain aktif menulis, Wahyu juga membantu menjadi mitra bebestari di beberapa jurnal Sinta 2 dan narasumber di sejumlah seminar daring (webinar) nasional.
Daftar Isi
Sampul depan
Tentang Penulis
Kata Sambutan
Prakata
Daftar Isi
Bab 1. Relasi Seksual
Pengaruh Afektif
Strategi Percakapan
Perkenalan Awal: To the Point atau Perlahan-lahan?
Propinquity Effect
Definisi Propinquity Effect
Dengan Siapa Biasanya Individu Memulai Suatu Hubungan Romantis?
Mere Exposure Effect
Efek Kesamaan
Karakteristik Assortative Mating
Assortative Mating dan Perbedaan Agama
Assortative Meeting dan Internet
Daya Tarik Fisik
Apa yang Menarik Bagi Pria?
Apa yang Menarik Bagi Wanita?
Persepsi terhadap Daya Tarik Fisik Diri Sendiri
Daya Tarik Fisik dan Figur Pasangan
Daya Tarik Fisik dan Budaya
Maskulinitas dan Daya Tarik Fisik pada Pria Nonheteroseksual
Daya Tarik Fisik di Dunia Maya
Daya Tarik Fisik dan Perilaku Seks Berisiko
Scarcity
Scarcity dan Pemilihan Pasangan
Scarcity dan Trait Pasangan Seks
Physiological Arousal
Misattribution of Physiological Arousal
Physiological Arousal: Antara Lokasi Pertemuan dan Pasangan Seks
Flirting
Definisi Flirting
Mengapa Melakukan Flirting?
Tahapan Flirting
Tipe Pelaku Flirting
Flirting dan Resiprokalitas
Cyber-Flirting
Penutup
Bab 2. Perilaku Seks Individual
Fantasi Seks
Definisi Fantasi Seks
Peran dalam Fantasi Seks
Mengapa Melakukan Fantasi Seks?
Relational Frame Theory dan Fantasi Seks
Fantasi Seks dan Jenis Kelamin
Relasi Romantis Diadik dan Fantasi Seks
Fantasi Seks: Apa yang Dikhayalkan?
Fantasi Seks dan Kejahatan Seks
Fantasi Seks dan Peran Dark Triad
Masturbasi
Definisi Masturbasi
Masturbasi sebagai Bagian dari Perkembangan Seksual Individu
Mengapa Melakukan Masturbasi?
Persepsi terhadap Masturbasi
Masturbasi dan Jenis Kelamin
Masturbasi dan Usia
Masturbasi dan Kepribadian
Masturbasi dan Tingkat Pendidikan
Bagaimana Menghentikan Masturbasi?
Masturbasi dan Rasa Bersalah
Masturbasi dan Pendidikan Seks
Masturbasi dan Risiko Kanker Prostat
Fantasi Seks dan Masturbasi pada Individu Aseksual
Penutup
Bab 3. Perilaku Seks Daring
Cybersex
Definisi Cybersex
Cybersex dan Aktivitas Seksual Daring
Sexual Behavior Sequence Theory dan Cybersex
Tipe Pelaku Cybersex
Cybersex dan Keberadaan Situs Porno
Cybersex: Jenis Kelamin dan Orientasi Seks
Keberpasangan dalam Cybersex
Memperdagangkan Seksualitas dalam Dunia Maya
Cybersex dan Kecenderungan Kompulsivitas (Seksual) pada Individu
Adiksi Cybersex: Mungkinkah?
Subkultur Seksualitas di Internet dan Penggunaan Media Sosial untuk Tujuan Terkait Seksualitas
Cyber-Romance
Definisi Cyber-Romance
Peran Internet dalam Non-Proximal Romantic Relationship
Kencan Daring
Unsur Kebohongan dalam Kencan Daring
Apa Motivasi Melakukan Kencan Daring dengan Bantuan Teknologi?
Kriteria Pemilihan Pasangan Kencan Daring
Sikap terhadap Cyber-Romance
Perselingkuhan Daring
Definisi Perselingkuhan Daring
Siapa Pelaku Perselingkuhan Daring?
Penyebab Teoretis Terjadinya Perselingkuhan Daring
Bentuk-Bentuk Perselingkuhan Daring
Standar Ganda dalam Perselingkuhan Daring
Media Sosial dan Perselingkuhan Daring
Sexting
Definisi Sexting
Aspek Sexting
Teknologi dan Sexting
Siapa yang Terlibat dalam Sexting?
Kategori Pelaku Sexting
Motivasi Melakukan Sexting
Sexting dan Kecemasan Relasional
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sexting
Konsekuensi Sexting
Sexting: Inkonsistensi Korban dan Jenis Kelamin
Sexting dan Perilaku Seks Berisiko
Penutup
Bab 4. Perilaku Seks Interpersonal: Perilaku Seks Pranikah dan Kohabitasi
Perilaku Seks Pranikah
Definisi Perilaku Seks Pranikah
Tahapan Perilaku Seks Pranikah
Siapa yang Rentan Melakukan Seks Pranikah?
Relasi Friends with Benefits
Di Mana Perilaku Seks Pranikah Biasa Dilakukan?
Hal-hal yang Dianggap Berpengaruh terhadap Perilaku Seks Pranikah
Konsekuensi Negatif Perilaku Seks Pranikah
Perilaku Seks Pranikah dan Kepuasan Pernikahan
Kemungkinan Individu Menghentikan Perilaku Seks Pranikah
Sikap terhadap Perilaku Seks Pranikah
Perilaku Seksual Ekstramarital
Kohabitasi
Definisi Kohabitasi
Niat Melakukan Kohabitasi dan Pikiran Melakukan Pernikahan
Durasi Kohabitasi
Tipologi Kohabitasi
Mengapa Melakukan Kohabitasi?
Kohabitasi dan Kekerasan terhadap Pasangan
Mengapa Pelaku Kohabitasi Memutuskan untuk Menikah?
Penutup
Bab 5. Perilaku Seks Interpersonal: Perilaku Seks Berisiko
Definisi Perilaku Seks Berisiko
Bentuk-Bentuk Perilaku Seks Berisiko
Hubungan Seks Usia Dini
Inkonsistensi Penggunaan Kondom
Kepemilikan Pasangan Seks dalam Jumlah Banyak
Hubungan Seks dengan Orang Asing
Perspektif Teoretis Perilaku Seks Berisiko
Perspektif Biologis
Perspektif Sosial Budaya
Perspektif Psikologis
Hal-Hal Lain Terkait Perilaku Seks Berisiko
Sexual Practices versus Sexual Experiences
Kecenderungan Mencari Sensasi Seksual
Kompulsivitas Seksual
Perilaku Seks Berisiko dan Kepribadian
Penutup
Bab 6. Isu-Isu Lain dalam Riset Psikologi Seksual
Prostitusi
Profil Pekerja Seks Pria dan Wanita
Mengapa Menjadi Pekerja Seks?
Pekerja Seks dan Perilaku Seks Berisiko
Lemahnya Posisi Tawar-menawar Pekerja Seks untuk Melakukan Seks Aman
Pekerja Seks dan Obat-obatan Terlarang
Kontekstualitas Alkohol dalam Jasa Seks Pekerja Seks Komersial
Pekerja Seks dan Teknologi
Pekerja Seks dan Kekerasan Seksual
Pekerja Seks dan Child Abuse
Pekerja Seks Imigran
Kesehatan Mental pada Pekerja Seks Nonheteroseksual
Bagaimana dengan Anak dari Para Pekerja Seks?
Pariwisata, Hak Pekerja Seks, dan Seks Berisiko
Pelecehan Seksual
Definisi Pelecehan Seksual
Bentuk-Bentuk Pelecehan Seksual
Penyebab Terjadinya Pelecehan Seks
Four Factor Theories of Sexual Harassment
Apakah Kepribadian Terkait dengan Pelecehan Seksual?
Siapa Pelaku Pelecehan Seks?
Mungkinkah Pria Menjadi Korban Pelecehan Seks?
Pelecehan Seksual di Sekolah
Pelecehan Seksual di Tempat Kerja
Pelecehan Seksual di Dunia Olahraga
Pelecehan Seksual di Dunia Maya
Mitos Mengenai Pelecehan Seksual
Akibat Pelecehan Seksual Bagi Korban
Asertivitas Seksual
Definisi Asertivitas Seksual
Asertivitas Seksual dan Jenis Kelamin
Aspek-Aspek Asertivitas Seksual
Mengapa Harus Asertif Secara Seksual?
Apa Saja yang Memengaruhi Asertivitas Seksual Individu?
Pendidikan Seks
(Pentingnya) Pendidikan Seks
Jenis Pendidikan Seks
Pendidikan Seks: Antara Keluarga dan Sekolah
Apakah Abstinence Pilihan Terbaik?
Kontradiksi dalam Pendidikan Seks Abstinence-Only Approach
Pendidikan Seks dan Aspek-Aspek Kebaikan Terkait Seksualitas
Pendidikan Seks dan Budaya
Pendidikan Seks dan Peran Media
Pendidikan Seks dan Kelompok Nonheteroseksual
Penutup
Daftar Pustaka
Indeks
Sampul belakang