Ikhtisar
Krisis politik di Ukraina adalah isu internasional yang terjadi saat ini. Buku ini akan membahas aspek geoplotik dan tinjauan yuridis terhadap intervensi Rusia di wilayah Krimea berdasarkan hukum internasional. Pembahasannya secara khusus menganalisis secara makro dan mikro aktor, isu, dan dimensi konflik krisis politik di Ukraina. Pembahasan buku ini juga mencakup sejauh mana hak untuk menentukan nasib sendiri berupa referendum yang dapat digunakan untuk menyelesaikan krisis, sedangkan kedaulatan negara juga penting untuk dijaga.
Hasil krisis di Ukraina menutup pembahasan buku ini, yang akan memberikan pengaruh di masa depan tidak hanya bagi masa depan Ukraina, tetapi juga menjadi dasar pada perimbangan baru dalam tatanan politik global dan regional.
Pendahuluan / Prolog
Krimea: Krisis Ukraina-Rusia
Konflik selalu terjadi, baik dalam skala kecil maupun besar. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik. Namun, sebagian besar konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan untuk menguasai atau memperluas suatu wilayah. Sering kali, suatu konflik yang berkaitan dengan penguasaan suatu wilayah berujung pada tindakan-tindakan agresi ataupun aneksasi yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lain.
Salah satu negara yang sedang mengalami konflik saat ini adalah Ukraina dan Rusia. Konflik yang melibatkan kedua negara terjadi karena memperebutkan wilayah Krimea—semenanjung di selatan Ukraina dan di barat Rusia. Apabila diperhatikan dari sejarahnya, wilayah Krimea sendiri telah menjadi perebutan sejak ribuan tahun yang lalu. Dahulu, Krimea bernama Tauris atau disebut Tavrida. Oleh masyarakat Rusia, wilayah tersebut dianggap sebagai rumah bagi berbagai suku bangsa. Namun, wilayah tersebut mulai menjadi perebutan setelah suku Cimmerian melakukan invasi ke Tauris. Invasi ini telah memicu kolonis Yunani masuk ke wilayah Tauris pada abad ke-6 SM.
Bangsa Romawi juga memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke wilayah Krimea dan pada abad ke-1, membangun pusat-pusat militer di wilayah strategis di Krimea, khususnya di sepanjang pantai. Krimea memang tidak pernah berhenti menjadi perebutan. Sebelum jatuh ke tangan Uni Soviet, Krimea dikuasai oleh Kerajaan Tatar. Di bawah Kerajaan Tatar, Krimea untuk pertama kalinya memiliki ibu kota, yaitu Qirim atau sekarang Stary Krym hingga abad ke-15, kemudian berpindah ke Bakhchisarai, dan terakhir pindah ke Sevastopol sampai sekarang.
Setelah terjadi perang saudara pada 1917−1920 dan beberapa perubahan pemerintahan, akhirnya Republik Sosialis Otonom Krimea didirikan pada 1921. Republik Sosialis Otonom Krimea menjadi bagian dari Republik Sosialis Federal Soviet Rusia. Saat Perang Dunia ke-2, Krimea pernah diduduki oleh Jerman dan Romania selama 4 tahun sampai Uni Soviet datang membantu membebaskan wilayah tersebut. Krimea menjadi sebuah provinsi di bawah administrasi Rusia sampai tahun 1954. Krimea diserahkan kepada Ukraina oleh Nikita Khurshchev—pemimpin Uni Soviet saat itu—dengan alasan 300 tahun bergabungnya Ukraina ke Rusia dan latar belakang Khurshchev yang merupakan etnis Ukraina. Krimea sangat penting bagi Rusia. Oleh karena itu, ketika konflik di Ukraina meluas hingga ke wilayah Krimea, Rusia segera mengambil sikap.
Tindakan Rusia di wilayah Krimea mendapat berbagai kecaman dari Uni Eropa dan negara-negara Barat. Rusia dianggap telah mengintervensi Ukraina dan melakukan tindakan agresi ke wilayah Krimea. Kecaman tersebut dikeluarkan karena Rusia telah melanggar aturan hukum internasional. Di sisi lain, krisis di Ukraina semakin rumit dengan adanya referendum yang ingin dilakukan oleh masyarakat Krimea sendiri. Namun, referendum tersebut oleh Uni Eropa dan negara-negara Barat dianggap tidak sah karena dipengaruhi Rusia. Akibatnya, krisis internal politik Ukraina ini pun berubah menjadi masalah regional, bahkan global.
Penulis
Frassminggi Kamasa - Frassminggi Kamasa
Menyelesaikan pendidikan S-1 Studi Rusia di Universitas Indonesia, studi B.Sc. Business Administration di University of the People, dan Studi S-2 Hubungan Internasional di Victoria University of Wellington, New Zealand. Penulis muda ini pernah mengikuti kursus Ekonomi-Politik Internasional di Yonsei University dan the Multilateral Trade Agreements WTO. Saat ini, penulis bekerja sebagai pelayan masyarakat di salah satu kementerian di Jakarta.
Penulis dapat dihubungi melalui alamat e-mail di frassminggi@mail.ru.
Syahru Romadoni Nurullah - Syahru Romadoni Nurullah
Menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Ranai, Natuna dan pendidikan S-1 Studi Ilmu Hukum di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat. Penulis mempunyai hobi membaca serta aktif mengikuti seminar dan pelatihan.
Daftar Isi
Sampul depan
Tentang Penulis
Prakata
Daftar Isi
Bab 1: Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Gambar: Krimea & Laut Hitam yang menjadi intervensi Rusia
Kerangka Pemikiran
Tinjauan Pustaka
Kerangka Konsep
Metodologi
Sifat
Sumber Data
Pengumpulan Data
Analisis Data
Bab 2: Ruang Lingkup Hukum Internasional
Sifat & Peran Hukum Internasional
Gambar: PBB sebagai organisasi terbesar
Sumber-Sumber Hukum Internasional
Konflik & Penyelesaian Konflik dalam Hukum Internasional
Bab 3: Konsep Geopolitik & Sistem/Masyarakat Internasional
Catatan Pengantar
Konsep Geopolitik
Gambar: Geopolitik tidak lagi dibatasi dalam batas nasional, tetapi strategi yang mengikutinya di bidang politik, ekonomi, serta pertahanan & keamanan
Gambar: Fragmentasi barat & timur Ukraina
Konsep Sistem/Masyarakat Internasional
Bab 4: Analisis Makro & Mikro Krisis Ukraina
Analisis Makro
Gambar: Posisi strategis Krimea & Laut Hitam
Analisis Mikro
Gambar: Gas merupakan salah satu pemicu ketegangan Rusia-Ukraina
Bab 5: Geostrategi Revolusi Berwarna
Geostrategi Revolusi Berwarna
Memperebutkan Ukraina
Gambar: Posisi Ukraina sebagai shatterbelt; membuat Rusia & Barat memasukkan pengaruh keduanya ke wilayah tersebut
Gambar: Krimea & kekuatan armada Laut Hitam Rusia
Krimea Melawan Kyiv
Bab 6: Referendum Krimea
Referendum Krimea
Pasca-Krimea
Gambar: Jalur pipa gas Rusia Via Ukraina
Gambar: Ukraina dalam pusaran fragmentasi & konflik kepentingan
Gejolak di Timur Ukraina
Gambar: Peta Ukraina Timur
Gambar: Etnis Rusia yang menjadi mayoritas penduduk Krimea
Posisi Ukraina Terkait Referendum Krimea (1)
Posisi Ukraina Terkait Referendum Krimea (2)
Pembahasan Ukraina di PBB
Bab 7: Tinjauan Yuridis terhadap Keterlibatan Rusia di Krimea Berdasarkan Hukum Internasional
Kronologis Krisis di Wilayah Krimea
Kronologis Keterlibatan Rusia di Krimea
Pembangunan Bangsa (Nation Building) Ukraina
Tinjauan terhadap Tindakan Intervensi Rusia di Wilayah Krimea Berdasarkan Hukum Internasional
Gambar: Uni Eropa termasuk salah satu kekuatan besar yang ikut berselisih dalam krisis siapa yang berwenang membantu menyelesaikan konflik di Ukraina
Tabel: Kebijakan beberapa negara terkait tindakan Rusia di Krimea
Tinjauan terhadap Referendum di Wilayah Krimea Berdasarkan Hukum Internasional
Bab 8: Standar Ganda Hak Penentuan Nasib
Standar Ganda Hak Penentuan Nasib
Belajar dari Krimea
Gambar: Hukum internasional harus ditegakkan demi tercapainya hubungan internasional yang harmonis
Bab 9: Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Indeks
Sampul belakang