Ikhtisar
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005–2025 dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas daya beli dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Prospek ke depan pembangunan SDM diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) tahun 2005–2025 dengan visi “Indonesia Sehat 2025” bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pendahuluan / Prolog
PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005–2025 dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas daya beli dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Prospek ke depan pembangunan SDM diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) tahun 2005–2025 dengan visi “Indonesia Sehat 2025” bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Strategi pembangunan kesehatan diarahkan pada pembangunan nasional berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan daerah, pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, serta penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
Untuk mendukung pelaksanaan strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi beberapa masalah pokok dan isu strategis antara lain belum terpenuhinya kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan, masih kurangnya dukungan sistem informasi untuk perencanaan kebutuhan SDM kesehatan, masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM kesehatan, kurang Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI vi Kajian SDM Kesehatan di Indonesia meratanya SDM kesehatan utamanya di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan kepulauan dan daerah yang kurang diminati, belum optimalnya mutu tenaga kesehatan serta sumber daya pendukung yang masih terbatas. Namun demikian, untuk keberhasilan pelaksanaan berbagai upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, tentunya perlu kerja sama yang erat dari seluruh pemangku kepentingan tidak hanya Kementerian Kesehatan saja. Oleh karena itu, kontribusi dari semua pihak untuk mendukung peningkatan SDM kesehatan di Indonesia sangat diharapkan.
Penulis
Anna Kurniati - Anna Kurniati, S.K.M., M.A.
Kepala Sub-Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja Kesehatan Indonesia di Luar Negeri di Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Penulis menyelesaikan Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga, Surabaya, dan Master of Arts di bidang Kebijakan dan Perencanaan Manajemen Kesehatan dari Leeds University, Inggris. Penulis juga menyelesaikan pendidikan Postgraduate Diploma di bidang Manajemen dan Pelayanan Kesehatan dari Swiss Tropical Institute, Switzerland. Berbagai pelatihan SDM Kesehatan telah diikuti, di antaranya pelatihan SDM Kesehatan dari Royal Tropical Institute, Belanda. Sebagai seorang praktisi, penulis memiliki pengalaman mengelola dan merencanakan SDM Kesehatan baik di tingkat daerah maupun nasional.
Ferry Efendi - Ferry Efendi, S.Kep., Ns., M.Sc.
Staf pengajar di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Penulis menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan Unair dan Master of Healthcare Administration dari Asia University Taiwan. Penulis mendapatkan kesempatan mendalami bidang SDM Kesehatan di Royal Tropical Institute, Belanda, serta pengalaman mengikuti berbagai konferensi sejenis.
Daftar Isi
Sampul depan
Tentang Penulis
Kata Pengantar: Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Prakata
Daftar Isi
Bab 1: Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pendahuluan
Definisi SDM Kesehatan
Daftar Pustaka
Bab 2: Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan
Definisi
Perencanaan SDM Kesehatan
Rekrutmen dan Seleksi
Monitoring dan Evaluasi
Pendidikan dan Latihan
Aspek Legal dan Regulasi
Sejarah Regulasi Dokter
Sejarah Regulasi Perawat
Sejarah Regulasi Bidan
Daftar Pustaka
Bab 3: Tantangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pendahuluan
Jumlah Tenaga Kesehatan
Jenis Tenaga Kesehatan
Mutu Tenaga Kesehatan
Distribusi Tenaga Kesehatan
Daftar Pustaka
Bab 4: Tool Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pendahuluan
Tool 1: Pemetaan/Mapping Sdm Kesehatan
Tool 2: Analisis Stok/Ketersediaan Sdm Kesehatan Menggunakan International Standard Classification of Occupations (ISCO)
Pendidikan SDM Kesehatan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 5: Studi Kasus Sumber Daya Manusia Kesehatan
Studi Kasus I—Desentralisasi Sebagai Peluang Meningkatkan Ketersediaan Tenaga Kesehatan di DTPK
Studi Kasus II—Sdm Kesehatan di Wilayah Perbatasan Negara
Studi Kasus III—Studi Insentif Finansial pada Dokter dan Bidan di Daerah Sangat Terpencil
Studi Kasus IV—Faktor yang Memengaruhi Retensi Perawat di DTPK
Daftar Pustaka
Bab 6: Sumber Daya Manusia Kesehatan Global
Skenario SDM Kesehatan Global
Migrasi Tenaga Kesehatan
Kode Praktik Global Internasional Rekrutmen
Daftar Pustaka
Lampiran
Referensi Online
Indeks
Sampul belakang