Tampilkan di aplikasi

Buku Salemba Empat hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Berpikir Kritis dalam Auditing

1 Pembaca
Rp 124.900 20%
Rp 100.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 300.000 13%
Rp 86.667 /orang
Rp 260.000

5 Pembaca
Rp 500.000 20%
Rp 80.000 /orang
Rp 400.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Berpikir Kritis dalam Auditing merupakan suplemen buku teks audit. Buku ini mengisi beberapa kebutuhan dalam pendidikan dan praktik audit, yaitu: Menekankan straight thinking in auditing yang meminjam pemikiran dan gagasan dari bidang filsafat dan disiplin ilmu lainnya serta tidak terbatas pada audit dan akuntansi. Contoh, bagaimana memetakan titik-titik krusial dan rawan dalam penugasan audit; menerapkan pertimbangan profesional; serta berdialog dan berpikir kolektif dalam menata profesi akuntan publik (termasuk "Menyoal Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik").

Membawa riset terakhir dalam bidang audit. Dengan menghilangkan terminology statistika dan jargon yang khas dipergunakan dalam kajian ilmiah dan disertasi doktoral, suplemen ini memungkinkan mahasiswa S-1 memahami temuan-temuan penting dari penelitian tersebut. Contoh, riset di Indonesia mengenai skeptisisme profesional dan implikasi praktisnya; meta-regression analysis mengenai variabel yang signifikan dari audit fee; serta penelitian mengenai risiko praktisi tunggal dalam bidang audit [solo auditor).

Berisi pemikiran mengenai pengelolaan praktik audit dan profesi akuntan publik yang lazimnya tidak menjadi pokok bahasan dalam buku teks audit. Contoh, masalah penetapan audit fee, apa dan mengapa KAP perlu melakukan culling, serta mengapa pemerintah bukan pihak yang ideal untuk menata profesi (meskipun ada yang menyukai dominasi pemerintah).

Berpikir Kritis dalam Auditing dapat dipergunakan bersama buku teks audit di program S1 Akuntansi sebagai materi dalam program profesi berkelanjutan atau referensi untuk praktisi audit.

Buku ini adalah buku kedelapan yang ditulis Theodorus M. Tuanakotta. Dua buku lainnya—Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif dan Setengah Abad Profesi Akuntansi—yang diterbitkan sebagai Seri Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mendapat Penghargaan Buku Teks dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.

Penulis meraih gelar Doktorandus Akuntansi dari FEUI dan Master of Business Administration dari Flarvard University, la mengajar di FEUI sejak Februari 1968 dan memasuki usia pensiun pada awal November 2010.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Theodorus Tuanakotta

Penerbit: Salemba Empat
ISBN: 9789790618435
Terbit: Januari 2011 , 358 Halaman










Ikhtisar

Berpikir Kritis dalam Auditing merupakan suplemen buku teks audit. Buku ini mengisi beberapa kebutuhan dalam pendidikan dan praktik audit, yaitu: Menekankan straight thinking in auditing yang meminjam pemikiran dan gagasan dari bidang filsafat dan disiplin ilmu lainnya serta tidak terbatas pada audit dan akuntansi. Contoh, bagaimana memetakan titik-titik krusial dan rawan dalam penugasan audit; menerapkan pertimbangan profesional; serta berdialog dan berpikir kolektif dalam menata profesi akuntan publik (termasuk "Menyoal Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik").

Membawa riset terakhir dalam bidang audit. Dengan menghilangkan terminology statistika dan jargon yang khas dipergunakan dalam kajian ilmiah dan disertasi doktoral, suplemen ini memungkinkan mahasiswa S-1 memahami temuan-temuan penting dari penelitian tersebut. Contoh, riset di Indonesia mengenai skeptisisme profesional dan implikasi praktisnya; meta-regression analysis mengenai variabel yang signifikan dari audit fee; serta penelitian mengenai risiko praktisi tunggal dalam bidang audit [solo auditor).

Berisi pemikiran mengenai pengelolaan praktik audit dan profesi akuntan publik yang lazimnya tidak menjadi pokok bahasan dalam buku teks audit. Contoh, masalah penetapan audit fee, apa dan mengapa KAP perlu melakukan culling, serta mengapa pemerintah bukan pihak yang ideal untuk menata profesi (meskipun ada yang menyukai dominasi pemerintah).

Berpikir Kritis dalam Auditing dapat dipergunakan bersama buku teks audit di program S1 Akuntansi sebagai materi dalam program profesi berkelanjutan atau referensi untuk praktisi audit.

Buku ini adalah buku kedelapan yang ditulis Theodorus M. Tuanakotta. Dua buku lainnya—Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif dan Setengah Abad Profesi Akuntansi—yang diterbitkan sebagai Seri Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mendapat Penghargaan Buku Teks dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.

Penulis meraih gelar Doktorandus Akuntansi dari FEUI dan Master of Business Administration dari Flarvard University, la mengajar di FEUI sejak Februari 1968 dan memasuki usia pensiun pada awal November 2010.

Pendahuluan / Prolog

Berpikir Kritis dalam Auditing
Berpikir Kritis dalam Auditing merupakan suplemen atau pelengkap buku ajar (textbook) Auditing. Sebagai suplemen, ia mengisi beberapa kebutuhan dalam pendidikan dan praktik auditing, yakni:

1. Menekankan aspek berpikir kritis dalam auditing (straight thinking in auditing). Dalam banyak hal ia meminjam pemikiran dan gagasan dari bidang filsafat dan disiplin ilmu lainnya, dan tidak terbatas pada auditing dan accounting. Contoh, bagaimana memetakan titik-titik krusial dan rawan dalam penugasan audit; menerapkan professional judgment; berdialog dan berpikir kolektif dalam menata profesi akuntan publik (termasuk “Menyoal Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik”).

2. Membawa riset terakhir dalam bidang auditing. Dengan menghilangkan terminologi statistika dan jargon yang khas dipergunakan dalam kajian ilmiah dan disertasi doktoral, suplemen ini memungkinkan mahasiswa S-1 memahami temuan-temuan penting dari penelitian tersebut. Contoh, riset di Indonesia mengenai professional skepticism dan implikasi praktisnya; meta-regression analysis mengenai variabel yang signifikan dari audit fee; penelitian mengenai risiko praktisi tunggal dalam bidang audit (solo auditor).

3. Berisi pemikiran mengenai pengelolaan praktik audit dan profesi akuntan publik, yang lazimnya tidak merupakan pokok bahasan dalam buku ajar auditing. Contoh, masalah penetapan audit fee; mengapa KAP perlu melakukan culling; mengapa Pemerintah bukan pihak yang ideal untuk menata profesi (meskipun ada yang menyukai dominasi pemerintah).

Berpikir Kritis dalam Auditing dapat dipergunakan bersama buku ajar auditing di program S-1 Akuntansi, sebagai materi dalam program profesi berkelanjutan, atau sebagai referensi untuk para praktisi audit.


Penulis

Theodorus Tuanakotta - Theodorus M. Tuanakotta

Penulis adalah pengajar dan peneliti di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) sejak Februari 1968. Pensiun pada akhir Oktober 2010. Saat ini, Beliau masih mengampu mata kuliah AFAI (Akuntansi Forensik & Audit Investigatif) di Program Studi S-1 dan Program Magister Akuntansi (Maksi) FEB-UI. Penulis Meraih gelar Doktorandus Akuntansi dari FEB-UI dan Master of Business Administration dari Harvard University (Boston, Massachusetts, AS). Bernomor Register Akuntan 4.

Pengalaman sebagai akuntan publik selama 35 tahun; terakhir sebagai CEO & Managing Partner Hans Tuanakotta & Mustofa, member firm dari Deloitte Touche Tohmatsu di Indonesia. Menjadi Tenaga Ahli di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2004–2006 (menerima Satyalancana Wira Karya).

Dua bukunya, yakni “Setengah Abad Profesi Akuntansi” dan “Akuntansi Forensik & Audit Investigatif” memperoleh penghargaan buku teks dari Universitas Indonesia (2007). Buku-buku lainnya, antara lain: “Audit Kontemporer”, “Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuangan”, “Berpikir Kritis dalam Auditing”, “Audit Berbasis ISA”. Buku-buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Salemba Empat.

Daftar Isi

Sampul depan
Prakata
Kenang-kenangan
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Singkatan
Baian 1.  Pemikir, Berpikir, Eunoia
     Bab 1. Berpikir Kritis dan Berargumen
          Aku Berpikir, maka Aku Ada
          Berpikir Kritis
          Berpikir Tanpa Berpikir?
          Berargumen: Aktivitas Manusia Sehari–hari
          Memperbaiki Kerancuan Nalar
          Tujuh Kerancuan Nalar
          Catatan Akhir
          Lampiran A. Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir ?
          Lampiran B. Bagaimana Berargumen
     Bab 2. Filsafat Auditing
          Pengantar
          Filsafat Auditing
          Filsafat dan Auditing
               Auditing Sebagai Disiplin
               Metodologi Auditing
               Postulates of Auditing
          Konsep–konsep Utama dalam Auditing
               Evidence
               Due Audit Care
               Fair Presentation
               Independence
          Catatan Akhir
     Bab 3. Professional Judgment
          Pengantar
          Makna Menurut Kamus
          Judgment dan Professional Judgment
               Professional Judgment dalam Semua Jenis Standar
               Jenis Standar dan Penerapan Professional Judgment
               Para Penjaga Gawang
          Catatan Akhir
     Bab 4. Skeptisisme Profesional
          Skeptisisme dalam Audit
               Belajar dari Auditor yang Terdakwa
          Lewicki dan Bunker 1
          Beberapa Pertanyaan Mengenai Skeptisisme
          Penelitian di Indonesia
          Tipe Kepribadian Manusia
          Penelitian Suzy Noviyanti
               Model Penelitian
               Demografi Subjek
               Hasil Uji Hipotesis
          Implikasi Praktis
          Catatan Akhir
          Lampiran. Myers–Briggs Type Indicator
Bagian 2. Titik Kritis, Risiko, dan Assurance
     Bab 5. Titik Kritis dalam Praktik Audit
          Titik Kritis
          Titik Kritis dalam Praktik Audit
               Titik Kritis dalam SDM
               Proses Audit
          Titik Kritis dalam Proses Audit
               Menerima dan Mempertahankan Klien
               Memahami Bisnis Klien dan Industrinya
               Materialitas
          Catatan Akhir
          Lampiran. Nasihat Seorang Penjahat: Bertanya, Bertanya, dan Bertany
a
     Bab 6. Risiko, Pengendalian,dan Assurance
          Risiko, Pengendalian, dan Assurance
               Manajemen Risiko di Dunia Usaha
          Risiko dan Pengendalian dari Perspektif Stakeholders
          Risiko dan Pengendalian dari Perspektif Auditor
               Risiko Audit
               Risiko Bawaan
               Risiko Pengendalian
               Risiko Deteksi
               Kembali ke Risiko Audit
          Risiko Penugasan
     Bab 7.
Memahami Assurance
          Pengenalan Istilah
          Definisi IFAC
          Assurance: Konsep yang Relatif
          Assurance dan Risiko
          Reasonable Assurance Berubah Makna
          Jasa Assurance, Nonassurance, dan Attestation
               Apa Manfaat bagi KAP?
          Catatan Akhir
     Bab 8.
Laporan Auditor Independen
          Tujuan Pembahasan
          Kerangka Berpikir dalam Merumuskan Opini
          Desakan untuk Menerbitkan WTP
          Rujukan ke Asersi yang Keliru
          BPK Memutakhirkan Opininya di Lembaga Penjamin Simpanan
          Target Opini untuk LKPP dan LKKL
          Tidak Sulit Merumuskan Opini
          Auditor Terpidana?
          Catatan Akhir
     Bab 9. Lingkungan Hukum
Profesi Audit
          Kasus: Dokter dan Auditor
          Kasus–kasus Besar
          Pembahasan dalam Bab Ini
          Mengatur Kehidupan Bermasyarakat
          Lingkungan Kerja KAP
          Tuntutan terhadap Auditor
               Kesenjangan Ekspektasi
               Negligence (Kelalaian) dan Fraud
               Pihak yang Dirugikan
          Praktisi Tunggal dalam Bidang Audit
               Pasar Jasa Audit
               Berbagai Pasar Jasa Audit
          Kualitas Audit dari Solo Auditor
               Hasil Penelitian Empiris
          Tiga Kajian Fuerman Lainnya
               Label of Quality
               Arthur Andersen dan Big4
               Mutu Non-Big4
          Long-tail Liability
          Penutup
          Catatan Akhir
          Lampiran. Kematian Akuntan Babak Pertama
Bagian 3. Pokok Pikiran untuk Sisi Bisnis
dari Profesi Audit
     Bab 10. Sisi Bisnis Praktik Audit
          Profesi atau Bisnis?
               Fee Pressure dan Komoditas: Tanda–tanda Zaman
          Kebijakan Fee Audit IAPI
          Fee Tinggi atau Rendah?
          Fee Jangan Dibayar Auditee?
          Faktor Lain yang Menekan Fee
          Meta–regression Analysis tentang Audit Fee 6
               Faktor Penentu Berkenaan dengan Klien (Client Attributes)
               Faktor Penentu Berkenaan dengan Auditor (Auditor Attributes)
               Faktor Penentu Berkenaan dengan Penugasan (Engagement Attributes)
               Rangkuman Meta–regression Analysis
          Sisi Bisnis Mid–Size Firms
          Berpikir Kritis Mengenai Sisi Bisnis
               Benahi KAP dengan Culling
               Culling Akibat Sarbanes-Oxley Act
               Pekerjakan dan Pertahankan yang Terpandai
               Pilihan Metodologi
               Metodologi Sarbanes-Oxley Act
          Catatan Akhir
Bagian 4.
Menata Profesi Audit
     Bab 11. Tren, Tantangan, dan Peluang
          Selayang Pandang
          Peta Persaingan Global
          Pergantian KAP
          Pergantian ke KAP yang Lebih Kecil
          Pergantian KAP dalam Industri Tertentu
          Siapa Meninggalkan Siapa
          Peta Praktik Auditing
          Perusahaan Tetap Bungkam
          Perbedaan Pendapat tentang Standar Akuntansi
          Tidak Dapat Memercayai Manajemen
          Tanggapan KAP—Menyatakan Ketidaksetujuan
          Klien KAP Bertambah atau Menurun?
          Auditor Turnover Rates
          Manajemen Risiko
          Isu Lain dalam Pelaporan Keuangan
          Rekomendasi Grothe dan Weirich
          Catatan Akhir
     Bab 12.
Belajar dari Sarbanes-Oxley Act
          Mengapa Bahas Sarbanes-Oxley Act?
          Latar Belakang Sarbanes-Oxley Act
          Public Company Accounting Oversight Board
          Independensi Auditor
          Rotasi KAP
          Pendekatan Sistemik
          Beberapa Ketentuan Sarbanes-Oxley Act
               Section 302
               Section 401
               Section 404
               Section 409
               Section 802
               Section 906
          Hal Positif dari Sarbanes-Oxley Act
               COSO Study tentang Fraudulent Statements
          Apakah Sarbanes-Oxley Perlu?
          Catatan Akhir
     Bab 13.
Lanskap Profesi Audit diIndonesia
          Pendekatan untuk Mengenal Profesi
          Sumber Data
          Data PPAJP
               Umum
               Kesenjangan Antar-KAP
               Wajib Rotasi KAP
               Pelanggaran oleh KAP
          Data IAPI
          Undang–undang PT dan Jasa Audit
          Penyebaran Perusahaan dan KAP
          Audit Perusahaan Publik
          Audit 45 Perusahaan Publik
          Peringkat KAP di BEI
          Rangkuman: KAP dan Pasar Modal
          Audit untuk Keperluan Pajak?
          World Accounting Intelligence: Mid–tier Firms
          Catatan Akhir
     Bab 14.
Menyoal RUU Akuntan Publik
          Berpikir Kritis tentang RUU
          Ketentuan Perundang-undangan
          IAPI Menolak RUU AP
          Menata Profesi
          Mengapa Tidak Belajar dari Pengalaman?
          Mengadopsi Undang-undang Negara Lain
          Sasaran yang Jauh Lebih Luas
          Mengatur Akuntan Publik Tanpa Sistem yang Melindunginya
               Adopsi Sarbanes-Oxley Act—Mau Atur Siapa?
          Memperluas Aturan yang Justru Membawa Bencana
          Ketentuan Pidana dalam RUU
          Revisi atas PMK tentang Jasa Akuntan Publik
          Catatan Akhir
Daftar Pustaka
Indeks
Sampul belakang