Ikhtisar
Berpikir Kritis dalam Auditing merupakan suplemen buku teks audit. Buku ini mengisi beberapa kebutuhan dalam pendidikan dan praktik audit, yaitu: Menekankan straight thinking in auditing yang meminjam pemikiran dan gagasan dari bidang filsafat dan disiplin ilmu lainnya serta tidak terbatas pada audit dan akuntansi. Contoh, bagaimana memetakan titik-titik krusial dan rawan dalam penugasan audit; menerapkan pertimbangan profesional; serta berdialog dan berpikir kolektif dalam menata profesi akuntan publik (termasuk "Menyoal Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik").
Membawa riset terakhir dalam bidang audit. Dengan menghilangkan terminology statistika dan jargon yang khas dipergunakan dalam kajian ilmiah dan disertasi doktoral, suplemen ini memungkinkan mahasiswa S-1 memahami temuan-temuan penting dari penelitian tersebut. Contoh, riset di Indonesia mengenai skeptisisme profesional dan implikasi praktisnya; meta-regression analysis mengenai variabel yang signifikan dari audit fee; serta penelitian mengenai risiko praktisi tunggal dalam bidang audit [solo auditor).
Berisi pemikiran mengenai pengelolaan praktik audit dan profesi akuntan publik yang lazimnya tidak menjadi pokok bahasan dalam buku teks audit. Contoh, masalah penetapan audit fee, apa dan mengapa KAP perlu melakukan culling, serta mengapa pemerintah bukan pihak yang ideal untuk menata profesi (meskipun ada yang menyukai dominasi pemerintah).
Berpikir Kritis dalam Auditing dapat dipergunakan bersama buku teks audit di program S1 Akuntansi sebagai materi dalam program profesi berkelanjutan atau referensi untuk praktisi audit.
Buku ini adalah buku kedelapan yang ditulis Theodorus M. Tuanakotta. Dua buku lainnya—Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif dan Setengah Abad Profesi Akuntansi—yang diterbitkan sebagai Seri Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mendapat Penghargaan Buku Teks dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.
Penulis meraih gelar Doktorandus Akuntansi dari FEUI dan Master of Business Administration dari Flarvard University, la mengajar di FEUI sejak Februari 1968 dan memasuki usia pensiun pada awal November 2010.
Pendahuluan / Prolog
Berpikir Kritis dalam Auditing
Berpikir Kritis dalam Auditing merupakan suplemen atau pelengkap buku ajar (textbook) Auditing. Sebagai suplemen, ia mengisi beberapa kebutuhan dalam pendidikan dan praktik auditing, yakni:
1. Menekankan aspek berpikir kritis dalam auditing (straight thinking in auditing). Dalam banyak hal ia meminjam pemikiran dan gagasan dari bidang filsafat dan disiplin ilmu lainnya, dan tidak terbatas pada auditing dan accounting. Contoh, bagaimana memetakan titik-titik krusial dan rawan dalam penugasan audit; menerapkan professional judgment; berdialog dan berpikir kolektif dalam menata profesi akuntan publik (termasuk “Menyoal Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik”).
2. Membawa riset terakhir dalam bidang auditing. Dengan menghilangkan terminologi statistika dan jargon yang khas dipergunakan dalam kajian ilmiah dan disertasi doktoral, suplemen ini memungkinkan mahasiswa S-1 memahami temuan-temuan penting dari penelitian tersebut. Contoh, riset di Indonesia mengenai professional skepticism dan implikasi praktisnya; meta-regression analysis mengenai variabel yang signifikan dari audit fee; penelitian mengenai risiko praktisi tunggal dalam bidang audit (solo auditor).
3. Berisi pemikiran mengenai pengelolaan praktik audit dan profesi akuntan publik, yang lazimnya tidak merupakan pokok bahasan dalam buku ajar auditing. Contoh, masalah penetapan audit fee; mengapa KAP perlu melakukan culling; mengapa Pemerintah bukan pihak yang ideal untuk menata profesi (meskipun ada yang menyukai dominasi pemerintah).
Berpikir Kritis dalam Auditing dapat dipergunakan bersama buku ajar auditing di program S-1 Akuntansi, sebagai materi dalam program profesi berkelanjutan, atau sebagai referensi untuk para praktisi audit.
Penulis
Theodorus Tuanakotta - Theodorus M. Tuanakotta
Penulis adalah pengajar dan peneliti di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) sejak Februari 1968. Pensiun pada akhir Oktober 2010. Saat ini, Beliau masih mengampu mata kuliah AFAI (Akuntansi Forensik & Audit Investigatif) di Program Studi S-1 dan Program Magister Akuntansi (Maksi) FEB-UI. Penulis Meraih gelar Doktorandus Akuntansi dari FEB-UI dan Master of Business Administration dari Harvard University (Boston, Massachusetts, AS). Bernomor Register Akuntan 4.
Pengalaman sebagai akuntan publik selama 35 tahun; terakhir sebagai CEO & Managing Partner Hans Tuanakotta & Mustofa, member firm dari Deloitte Touche Tohmatsu di Indonesia. Menjadi Tenaga Ahli di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2004–2006 (menerima Satyalancana Wira Karya).
Dua bukunya, yakni “Setengah Abad Profesi Akuntansi” dan “Akuntansi Forensik & Audit Investigatif” memperoleh penghargaan buku teks dari Universitas Indonesia (2007). Buku-buku lainnya, antara lain: “Audit Kontemporer”, “Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuangan”, “Berpikir Kritis dalam Auditing”, “Audit Berbasis ISA”. Buku-buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Salemba Empat.
Daftar Isi
Sampul depan
Prakata
Kenang-kenangan
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Singkatan
Baian 1. Pemikir, Berpikir, Eunoia
Bab 1. Berpikir Kritis dan Berargumen
Aku Berpikir, maka Aku Ada
Berpikir Kritis
Berpikir Tanpa Berpikir?
Berargumen: Aktivitas Manusia Sehari–hari
Memperbaiki Kerancuan Nalar
Tujuh Kerancuan Nalar
Catatan Akhir
Lampiran A. Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir ?
Lampiran B. Bagaimana Berargumen
Bab 2. Filsafat Auditing
Pengantar
Filsafat Auditing
Filsafat dan Auditing
Auditing Sebagai Disiplin
Metodologi Auditing
Postulates of Auditing
Konsep–konsep Utama dalam Auditing
Evidence
Due Audit Care
Fair Presentation
Independence
Catatan Akhir
Bab 3. Professional Judgment
Pengantar
Makna Menurut Kamus
Judgment dan Professional Judgment
Professional Judgment dalam Semua Jenis Standar
Jenis Standar dan Penerapan Professional Judgment
Para Penjaga Gawang
Catatan Akhir
Bab 4. Skeptisisme Profesional
Skeptisisme dalam Audit
Belajar dari Auditor yang Terdakwa
Lewicki dan Bunker 1
Beberapa Pertanyaan Mengenai Skeptisisme
Penelitian di Indonesia
Tipe Kepribadian Manusia
Penelitian Suzy Noviyanti
Model Penelitian
Demografi Subjek
Hasil Uji Hipotesis
Implikasi Praktis
Catatan Akhir
Lampiran. Myers–Briggs Type Indicator
Bagian 2. Titik Kritis, Risiko, dan Assurance
Bab 5. Titik Kritis dalam Praktik Audit
Titik Kritis
Titik Kritis dalam Praktik Audit
Titik Kritis dalam SDM
Proses Audit
Titik Kritis dalam Proses Audit
Menerima dan Mempertahankan Klien
Memahami Bisnis Klien dan Industrinya
Materialitas
Catatan Akhir
Lampiran. Nasihat Seorang Penjahat: Bertanya, Bertanya, dan Bertany
a
Bab 6. Risiko, Pengendalian,dan Assurance
Risiko, Pengendalian, dan Assurance
Manajemen Risiko di Dunia Usaha
Risiko dan Pengendalian dari Perspektif Stakeholders
Risiko dan Pengendalian dari Perspektif Auditor
Risiko Audit
Risiko Bawaan
Risiko Pengendalian
Risiko Deteksi
Kembali ke Risiko Audit
Risiko Penugasan
Bab 7.
Memahami Assurance
Pengenalan Istilah
Definisi IFAC
Assurance: Konsep yang Relatif
Assurance dan Risiko
Reasonable Assurance Berubah Makna
Jasa Assurance, Nonassurance, dan Attestation
Apa Manfaat bagi KAP?
Catatan Akhir
Bab 8.
Laporan Auditor Independen
Tujuan Pembahasan
Kerangka Berpikir dalam Merumuskan Opini
Desakan untuk Menerbitkan WTP
Rujukan ke Asersi yang Keliru
BPK Memutakhirkan Opininya di Lembaga Penjamin Simpanan
Target Opini untuk LKPP dan LKKL
Tidak Sulit Merumuskan Opini
Auditor Terpidana?
Catatan Akhir
Bab 9. Lingkungan Hukum
Profesi Audit
Kasus: Dokter dan Auditor
Kasus–kasus Besar
Pembahasan dalam Bab Ini
Mengatur Kehidupan Bermasyarakat
Lingkungan Kerja KAP
Tuntutan terhadap Auditor
Kesenjangan Ekspektasi
Negligence (Kelalaian) dan Fraud
Pihak yang Dirugikan
Praktisi Tunggal dalam Bidang Audit
Pasar Jasa Audit
Berbagai Pasar Jasa Audit
Kualitas Audit dari Solo Auditor
Hasil Penelitian Empiris
Tiga Kajian Fuerman Lainnya
Label of Quality
Arthur Andersen dan Big4
Mutu Non-Big4
Long-tail Liability
Penutup
Catatan Akhir
Lampiran. Kematian Akuntan Babak Pertama
Bagian 3. Pokok Pikiran untuk Sisi Bisnis
dari Profesi Audit
Bab 10. Sisi Bisnis Praktik Audit
Profesi atau Bisnis?
Fee Pressure dan Komoditas: Tanda–tanda Zaman
Kebijakan Fee Audit IAPI
Fee Tinggi atau Rendah?
Fee Jangan Dibayar Auditee?
Faktor Lain yang Menekan Fee
Meta–regression Analysis tentang Audit Fee 6
Faktor Penentu Berkenaan dengan Klien (Client Attributes)
Faktor Penentu Berkenaan dengan Auditor (Auditor Attributes)
Faktor Penentu Berkenaan dengan Penugasan (Engagement Attributes)
Rangkuman Meta–regression Analysis
Sisi Bisnis Mid–Size Firms
Berpikir Kritis Mengenai Sisi Bisnis
Benahi KAP dengan Culling
Culling Akibat Sarbanes-Oxley Act
Pekerjakan dan Pertahankan yang Terpandai
Pilihan Metodologi
Metodologi Sarbanes-Oxley Act
Catatan Akhir
Bagian 4.
Menata Profesi Audit
Bab 11. Tren, Tantangan, dan Peluang
Selayang Pandang
Peta Persaingan Global
Pergantian KAP
Pergantian ke KAP yang Lebih Kecil
Pergantian KAP dalam Industri Tertentu
Siapa Meninggalkan Siapa
Peta Praktik Auditing
Perusahaan Tetap Bungkam
Perbedaan Pendapat tentang Standar Akuntansi
Tidak Dapat Memercayai Manajemen
Tanggapan KAP—Menyatakan Ketidaksetujuan
Klien KAP Bertambah atau Menurun?
Auditor Turnover Rates
Manajemen Risiko
Isu Lain dalam Pelaporan Keuangan
Rekomendasi Grothe dan Weirich
Catatan Akhir
Bab 12.
Belajar dari Sarbanes-Oxley Act
Mengapa Bahas Sarbanes-Oxley Act?
Latar Belakang Sarbanes-Oxley Act
Public Company Accounting Oversight Board
Independensi Auditor
Rotasi KAP
Pendekatan Sistemik
Beberapa Ketentuan Sarbanes-Oxley Act
Section 302
Section 401
Section 404
Section 409
Section 802
Section 906
Hal Positif dari Sarbanes-Oxley Act
COSO Study tentang Fraudulent Statements
Apakah Sarbanes-Oxley Perlu?
Catatan Akhir
Bab 13.
Lanskap Profesi Audit diIndonesia
Pendekatan untuk Mengenal Profesi
Sumber Data
Data PPAJP
Umum
Kesenjangan Antar-KAP
Wajib Rotasi KAP
Pelanggaran oleh KAP
Data IAPI
Undang–undang PT dan Jasa Audit
Penyebaran Perusahaan dan KAP
Audit Perusahaan Publik
Audit 45 Perusahaan Publik
Peringkat KAP di BEI
Rangkuman: KAP dan Pasar Modal
Audit untuk Keperluan Pajak?
World Accounting Intelligence: Mid–tier Firms
Catatan Akhir
Bab 14.
Menyoal RUU Akuntan Publik
Berpikir Kritis tentang RUU
Ketentuan Perundang-undangan
IAPI Menolak RUU AP
Menata Profesi
Mengapa Tidak Belajar dari Pengalaman?
Mengadopsi Undang-undang Negara Lain
Sasaran yang Jauh Lebih Luas
Mengatur Akuntan Publik Tanpa Sistem yang Melindunginya
Adopsi Sarbanes-Oxley Act—Mau Atur Siapa?
Memperluas Aturan yang Justru Membawa Bencana
Ketentuan Pidana dalam RUU
Revisi atas PMK tentang Jasa Akuntan Publik
Catatan Akhir
Daftar Pustaka
Indeks
Sampul belakang