Ikhtisar
Buku Strategi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus disusun sebagai respons atas model baru pengembangan ekonomi yang menekankan kolaborasi di antara pemerintah, perusahaan dan pelaku usaha, serta universitas dan lembaga riset di dalam berbagai level. Di dalam model pengembangan ekonomi ini, pembentukan kluster adalah salah satu kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menstimulasi dan menciptakan inovasi, serta memfasilitasi komersialisasi. Pada akhirnya, kluster dapat menciptakan daya saing kompetitif dan penciptaan kemakmuran.
Buku ini disusun bukan hanya berdasarkan kepada teori ideal yang terkait dengan pengembangan strategi kluster, tetapi juga dilengkapi dengan contoh kasus riil yang dituliskan berdasarkan hasil riset/penelitian. Latar belakang tersebut menjadikan buku ini sebagai buku yang bukan hanya bersifat teoretis, tetapi juga contoh praktis yang dapat dijadikan pegangan dan panduan lengkap dan menyeluruh bagi pengembangan kluster. Setelah membaca buku ini, pembaca diharapkan dapat memahami dan mengetahui cara-cara pengembangan kluster berdasarkan teori yang ideal. Selain itu, pengalaman-pengalaman pembentukan dan pengembangan kluster yang telah ada di berbagai negara diharapkan dapat dijadikan pembelajaran agar tujuan pembentukan kluster dapat dicapai, yaitu pencapaian kesejahteraan bersama.
>> Kunjungi juga www.penerbitsalemba.com untuk melihat berbagai produk (buku) dan layanan Penerbit Salemba Empat.
Pendahuluan / Prolog
Selayang Pandang: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan ekonomi khusus (KEK—special economic zone [SEZ]) adalah kawasan dengan batas tertentu yang tercangkup dalam daerah atau wilayah untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Kawasan ini dikembangkan lewat melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi serta berfungsi menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Begitu pentingnya kawasan ini bagi perekonomian negara, pembangunan khusus maka perlu dilakukan agar wilayah ini tetap terjaga dan mampu mewujudkan kemajuan ekonomi yang diharapkan.
Pembangunan KEK diharapkan mampu mendongkrak investasi, memberikan hallo economy effect yang berkelanjutan, dan meningkatkan daya saing Indonesia. Pada awal 1980-an, hanya pemerintah yang memiliki peran dan kewajiban untuk mengembangkan perekonomian negara. Dalam perkembangannya, pengembangan ekonomi menjadi sebuah usaha kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, pelaku ekonomi, dan universitas, serta lembaga riset yang bekerja sama dan terintegrasi di berbagai level. Namun, para pelaku di lapangan masih banyak yang belum paham bagaimana cara memformulasikan strategi pengembangan kluster guna mendorong pembangunan ekonomi.
Kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia dikembangkan oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rep. Indonesia yang bekerja sama dengan badan usaha, pemerintah daerah (pemda), dan pemerintah pusat. Hingga 2018, telah terdapat 12 KEK yang tersebar dari barat hingga timur wilayah Indonesia.
Penulis
Sari Wahyuni - Sari Wahyuni, SIP., M.Sc., Ph.D.
Dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Penulis menyelesaikan studi S-1 dari Universitas Gadjah Mada (UGM), kemudian memperoleh gelar M.Sc. dan Ph.D. dari University of Groningen, Belanda. Karier internasionalnya dimulai ketika dia mengajar di Universiy of Groningen dan menjadi Associate Professor di Nottingham University, Malaysia Campus. Pada tahun 2006, ia memutuskan kembali ke tanah air (Indonesia) dan bergabung dengan FEB-UI.
Sejak 2003–2011, ia tercatat sebagai Visiting Profesor tahunan di University of Groningen Belanda untuk mengajar Local Economic Resource Development Programme. Sejak 2015–2017, aktif sebagai dosen tamu di ASERIC (Asean European Innovation Centre), Belanda untuk beberapa training (pelatihan) di Rotterdam, Belgia, dan London.
Ketertarikannya terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dimulai dengan keterlibatannya dalam beberapa riset international untuk pengembangan kluster dan menulis buku Competitiveness of Special Economic Zone: Comparison between Indonesia, Malaysia, Thailand, dan China. Aktif sebagai penulis di berbagai jurnal internasional, penulis adalah pendiri dari the South East Asean Journal of Management. Saat ini, penulis mengemban amanah sebagai President of Indonesia Strategic Management Society (ISMS).
Wahyuningsih - Wahyuningsih, S.E., M.Sc., Ph.D.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1995 pada Jurusan Manajemen. Gelar Master diperoleh dari The University of Groningen, The Netherlands dan gelar doctoral (Ph.D.) dari Monash University, Australia. Saat ini, ia menjadi Dosen Senior Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Kepiawaiannya dalam bidang manajemen tidak hanya di dunia akademisi, namun juga di-back-up dengan pengalamannya di dunia praktisi, yaitu dengan memberikan konsultasi manajemen pada beberapa perusahaan. Selain itu, ia merupakan staf ahli Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah bidang Ekonomi dan tim ahli Dewan Riset Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Wahyuningsih juga aktif menjadi pembicara di beberapa seminar, baik tingkat nasional maupun internasional.
Daftar Isi
Sampul depan
Prakata
Pendahuluan
Daftar Isi
Bab 1 Daya Saing, Inovasi, dan Kompetisi dalam Pembentukan Kluster
Pendahuluan
Pembentukan Kluster Sebagai Alat Kebijakan Ekonomi
Apa Yang Membuat Kluster Sukses?
Kehadiran Perusahaan-Perusahaan Besar
Pengelolaan Supply Chain
Promosi Investasi ke Dalam Negeri
Infrastruktur Fisik
Pengembangan Kewirausahaan
Akses Pembiayaan
Langkah yang Saling Melengkapi untuk Kebijakan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 2 Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Pendahuluan
Konsep Dasar Kawasan Ekonomi Khusus
Pengalaman Berbagai Negara Dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus/Special Economic Zone
Kelembagaan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Dewan Nasional KEK
Dewan Kawasan KEK
Administrator KEK
Badan Usaha dan Pelaku Usaha
Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Proses Dan Tahapan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Dokumen Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus
Proses Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus
Evaluasi Usulan Pembentukan KEK
Koordinasi dan Harmonisasi Lintas Kementerian dan Lembaga Terkait
Sidang Dewan Nasional KEK
Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus
Skema Penetapan Pembangun dan Pengelola KEK
Evaluasi Pembangunan KEK
Evaluasi Pengelolaan KEK
Kemajuan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Daftar Pustaka
Bab 3 Strategi Pengembangan Kluster
Pendahuluan
Kluster Dan Daya Saing
Faktor Apa Saja Yang Mendukung Suksesnya Kluster
Siapa Saja Yang Terlibat
Siklus Hidup Klu Ster (Cluster Life Cycle)
Aspek Kunci Strategi Kluster
Instrumen Strategi Pengembangan Kluster
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 4 Kawasan Ekonomi Khusus dan Pertumbuhan Hijau di Indonesia
Pendahuluan
KEK dan Lingkunga
Peran KEK dalam Pembangunan Ekonomi
Dasar Pemikiran untuk Internalisasi Biaya
Kerangka Pertumbuhan Hijau untuk KEK
KEK dan Pertumbuhan Hijau
KEK dan Kesempatan Investasi Pertumbuhan Hijau di Indonesia
Menciptakan Sinergi antara Perencanaan KEK dan Kebijakan Pertumbuhan Hijau
Pembiayaan KEK Hijau
Menghubungkan Pengembangan KEK Hijau untuk Mekanisme Pembiayaan yang Inovatif
Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS)
Instrumen Pasar Modal hi jau
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 5 Evaluasi Pengembangan Kluster
Mengapa Kita Mengukur Kluster?
Bagaimana Melakukan Evaluasi
Apa yang Harus Dievaluasi?
Siapa yang Seharusnya Mengevaluasi?
Berapa Besarnya Biaya Proses Evaluasi?
Standar Kinerja Seperti Apa Yang Seharusnya Digunakan Pada Evaluasi Kluster?
Metode Evaluasi
Expert Judgement
Benchmarking
Pendekatan Kontrol Grup
Apa Yang Perlu Dilakukan Dengan Hasil Evaluasi
Penghentian Kebijakan (Policy Termination)
Apakah yang Harus Diukur?
Apakah Jenis Indikator yang Digunakan?
Model Kluster Untuk Pengukuran Dampak Pariwisata Pada Pembangunan Wilayah: Daya Saing Dan Keberlanjutan
Langkah Pengembangan Dan Penerapan Metode (Contoh Kasus: Kluster Pariwisata)
Metode Pemetaan Kluster Secara Kuantitatif
Sumber Data dan Informasi Pengukuran Kluster
Belajar dari Pengalaman
Mengukur Kesuksesan Intervensi
Tipe Indikator yang Dapat Digunakan
Kehadiran Jaringan dan Kemitraan
Komunitas Praktik
Jaringan Dan Kebijakan Pengembangan Kelembagaan
Apa yang Membuat Jejaring Lebih Efektif
Kombinasi Komposisi dan Keahlian adalah Penting
Memperluas Basis Keterampilan
Pengembangan Manajemen
Mengembangkan Pusat Keterampilan
Inter vensi-Inter vensi Keterampilan pada Berbagai Tahap Siklus Hidup
Kapasitas R&D dan Inovasi
Katalis untuk Penelitian dan Inovasi
Kolaborasi adalah Kunci
Inovasi dan Siklus Hidup Kluster
Daftar Pustaka
Bab 6 Strategi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Pendahuluan
Model Penelitian
Metode
Temuan Lapangan Dan Analisis
Faktor Input , Peran Pemerintah, Industri Pendukung Terkait, dan Kinerja KEK
Faktor Input
Peran Pemerintah
Industri-Industri Pendukung Terkait
Kinerja KEK
Pendapat Investor
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 7 Bagaimana Memperkuat Kemitraan A-B-G? Studi Kasus Tama (Jepang)
Pendahuluan
Latar Belakang The Greater Tokyo Initiative
Sumber Finansial
Rencana Kerja Lima Tahunan
Tujuan Dari Greater Tokyo Initiative
Lima Kunci Untuk Melakukan Bisnis Internasional
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 8 Dinamika Kluster: Teori dan Praktik dalam Industri Elektronik di Singapura/Johor dan Penang
Pendahuluan
Industri Elektronik Malaysia: Pertumbuhandengan Inovasi Yang Terbatas
Rencana Induk Industri Kedua (IMP2): Pendekatan Berbasis Kluster
Sebuah Model Dinamika Kluster
Dinamika Kluster Singapura dan Kawasan Johor
Penang: Penerapan Model Dinamika Kluster
Spesialisasi (Sumber Daya Mikro)
Perusahaan Wirausaha dan Perusahaan Berkembang
Variasi Teknologi
Dinamika Kluster di Penang: Kuat dalam Manufaktur, Lemah dalam Inovasi
Kekuatan Penang: Sebuah Platform Manufaktur Elektronik
Tantangan yang Dihadapi Penang: Defisit Keterampilan dan Inovasi
Implikasi Kebijakan Industri : Kemampuan dan Paradigma Inovasi
Pembinaan Dinamika Kluster: Kewirausahaan Perusahaan dan Lembaga Pembangunan
Invisible Colleges: Transfer Pengetahuan dan Perusahaan Multinasional
Lembaga Difusi Pembentukan Keterampilan Produksi
Visible College: Universitas dan Kemitraan Industri dalam Pembentukan Keterampilan
Dewan Pertimbangan
Pemantauan Inovasi dan Pembentukan Keterampilan
Daftar Pustaka
Lampiran
Bab 9 Zona Ekonomi Khusus Pertama Tiongkok: Shenzhen
Latar Belakang Shenzhen SEZ
Letak Geografis Shenzhen yang Unik
Keterbukaan dan Reformasi
Pencapaian Pembangunan
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Industrialisasi
Kontribusi Shenzhen untuk Bangsa
Tahap Pembangunan
Tahap Awal Terobosan
Reformasi Komprehensif
Kerangka Kerja Sistem Pasar
Reformasi secara Menyeluruh
Peran Pemerintah
Promosi yang Dilakukan Pemerintah Pusat
Inisiatif Pemerintah Provinsi
Misi dari Pemerintah Setempat
Kebijakan Istimewa
Perusahaan Asing
Industri Berteknologi Tinggi
High-tech Venture Capital Investment
Sumber Daya Manusia
Kebijakan Lahan
Kunci Sukses Shenzhen
Menciptakan Lingkungan Bernuansa Bisnis
Memusatkan Perhatian pada Reformasi Institusional
Otonomi Pemerintah Daerah
Pemberian Kebijakan Istimewa yang Tepat
Tantangan Dan Rekomendasi
Masa Depan SEZs
Rekomendasi Kebijakan
Daftar Pustaka
Bab 10 Kawasan Ekonomi Khusus Palu, Sulawesi Tengah
Pendahuluan
Gambaran Umum Kawasan Ekonomi Khusus Palu
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran
Strategi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus—Studi Kasus Kluster Peralatan Berat (Heavy Equipment Cluster)
Analisis SWOT
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
Porter Five Force Analysis
Daya Tawar Pemasok
Daya Tawar Pembeli
Ancaman Pendatang Baru
Ancaman Produk Pengganti
Ancaman Persaingan
Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Aktivitas Utama
Aktivitas Pendukung
Analisis Kesenjangan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
Sampul belakang