Tampilkan di aplikasi

Riga Adiwoso, industri selam butuh data dan kolaborasi

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 2/2018
3 Agustus 2018

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 2/2018

Siti Adiprigandari Adiwoso, B.A., M.Sc., Ph.D., S.H.

Scuba Diver AustralAsia Indonesia
Sejak mudanya, Riga Adiwoso telah banyak “berpetualang” ke mancanegara, baik untuk urusan akademis, profesional, maupun untuk urusan diving. Karir di World Bank sudah pernah ia jalani. Sejumlah destinasi dunia seperti Bahama dan Palau sudah pernah dijajalnya. Ia juga begitu mencintai destinasi selam Nusantara dan sempat membuat gerakan peduli lingkungan di salah satu lokasi muck diving terbaik Indonesia.

Saat ini, Riga Adiwoso tergabung dalam Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Bahari (TPPWB) Kemenpar RI sebagai Head of Task Force on Diving Tourism periode 2018 - 2019. Berikut adalah petikan perbincangan Scuba Diver Australasia Indonesia dengan perempuan penuh semangat ini.

Sejak kapan menggeluti hobi diving? Saya menyelam mulai tahun 1989. Sejak itu saya terus belajar diving sampai level instruktur. Karena ingin tahu, apa saja sih ilmunya.

Dari tahun 1989 sampai sekarang, apa perubahan paling mencolok yang terjadi di dunia selam Indonesia? Dulu yang menyelam di Indonesia itu kebanyakan bule, ya. Sampai kesannya diving itu olahraga yang “kebarat-baratan”. Apalagi untuk underwater photography, jarang sekali ada orang Indonesianya.

Tapi sekarang beda dengan dulu. Sekarang selam sudah populer jadi kegiatan anak-anak muda. Saya pernah sekali survei di Pulau Pramuka, di satu weekend saja ada sekitar 100 diver di sana. Diving sudah menjadi lifestyle, karena itu industrinya harus memperhitungkan pasar dalam negeri juga.

Seperti apa kondisi industri selam Indonesia saat ini? Saya belum bisa menjawab, karena data yang lengkap dan akurat tentang itu belum ada. Misalnya, seperti apa struktur pasar dalam negeri? Bagaimana stratifikasi pasarnya? Bagaimana demand-nya? Apakah pasarnya sudah saturated, dalam artian pelaku usahanya sudah terlalu banyak?
Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI