Tampilkan di aplikasi

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 1/2019

Sebanyak dua per tiga terumbu karang dunia terancam bahaya besar dan sekitar 25% rusak tanpa bisa diperbaiki. / Foto : Stephen Frink

Scuba Diver AustralAsia Indonesia
Meskipun bisa ditemukan jauh di dalam air lepas pantai Norwegia dan di Laut Mediterania, koral umumnya ada di perairan tropis seperti di Segitiga Terumbu Karang Asia Tenggara dan Sistem Karang Penghalang Mesoamerika yang membentang dari Kepulauan Bay di Honduras, Amerika Tengah, hingga ke Semenanjung Yucatán di Meksiko.

Sebanyak dua per tiga terumbu karang dunia terancam bahaya besar dan sekitar 25% rusak tanpa bisa diperbaiki. Dengan menghangatnya Bumi, terumbu karang rentan terhadap bleaching (pemutihan), di mana terumbu karang kehilangan alga (zooxanthellae) yang hidup di dalam jaringan karang dan menyebabkan karang menunjukkan warna putih kerangkanya. Peristiwa pemutihan merupakan malapetaka bagi terumbu karang dan ekosistemnya yang sudah begitu tertekan.

Meskipun hanya berjumlah kecil dari seluruh lingkungan laut di planet ini, terumbu karang adalah rumah bagi 25% semua kehidupan laut dan menjadi tempat singgah bagi hampir seperempat ikan di dunia –termasuk spesies ikan yang kita santap. Terumbu karang tidak hanya penting bagi pasokan makanan kita (dan juga bagi pemasukan), tetapi juga menjadi penghalang penting dari bencana alam seperti badai dan topan.
Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI