Merica atau lada yang digunakan sebagai bumbu dapur adalah buahnya, yang ukurannya sangat kecil. Merica terbagi ke dalam dua kelompok, yakni merica putih dan merica hitam. Dibandingkan merica hitam, merica putih lebih banyak digunakan sebagai rempah atau bumbu aneka masakan sehari-hari.
Ketika akan digunakan sebagai bumbu, merica putih terlebih dulu ditumbuk halus atau ditumbuk kasar untuk merica hitam. Penggunaannya sedikit saja, untuk menambahkan rasa hangat atau sedikit pedas pada masakan. Jika terlalu banyak digunakan, rasanya akan pahit.
Banyak rumah tangga menyetok merica di dalam dapur. Merica bisa disimpan dalam keadaan yang masih berupa butiran atau sudah ditumbuk halus. Untuk merica butiran, sebelum disimpan sebaiknya pisahkan dahulu merica yang bentuknya masih utuh dengan yang sudah pecah atau tak utuh.
Usahakan tempat penyimpanan merica bersuhu kering. Simpan di dalam wadah tertutup dan di tempat yang tidak lembap agar tak mudah berjamur atau merica bubuk menjadi lengket jika terkena air, sehingga sulit digunakan.
Jika tempat penyimpanan aneka bumbu di dapur berdekatan, beri nama tiap wadah agar merica tak tertukar dengan ketumbar, yang bentuk dan ukurannya hampir sama, namun memiliki aroma dan rasa yang berbeda. Ada banyak sekali masakan khas Nusantara atau Asia yang kerap menggunakan bumbu merica, baik merica putih maupun merica hitam.
Baik itu masakan yang ditumis, dibakar/ dipanggang, atau yang dimasak dengan kuah. Sejumlah menu masakan ala rumahan yang kerap menggunakan merica di antaranya sup ayam dan sayuran, aneka semur, capcay, bakwan jagung, perkedel kentang, ayam bakar lada hitam, sapi lada hitam, dan sebagainya.
