Termotivasi untuk ikut menaikkan pamor cita rasa Nusantara ke ranah dunia, membuat Dimas Putra Pratama, bersama 3 rekannya Ilham Pinastiko, Raditya Ardianto T, dan Nathania Eliza menyuarakan kampanye bersama melalui sebuah wadah yang namai Napak Rasa. Melalui Napak Rasa lah mereka memutuskan menjelajah ke berbagai daerah di Nusantara, seraya menggali lebih dalam ragam sajian khas lokalnya.
Memiliki visi yang samasama ingin ikut mempromosikan masakan Nusantara, membuat 4 sekawan Dimas, Ilhma, Raditya, dan Eliza membentuk Napak Rasa, demi menampung sekaligus menyebarkan hidangan Nusantara ke seluruh penjuru dunia.
“Napak Rasa berdiri sejak Januari 2015. Tujuannya, untuk memberikan informasi kepada dunia bahwa cita rasa Indonesia sangat beragam dan inspiratif,” jelas Dimas.
Uniknya, Dimas dan kawankawan memiliki cara sendiri dalam memperkenalkan ragam masakan Nusantara. Yakni dengan langsung mendatangi daerah asal sajiannya. Dan hingga saat ini, Dimas dan teman-temannya sudah mendatangi 10 tempat, seperti Garut, Yogyakarta, Ambon, Bali, Baduy, Sukabumi, Surabaya, Malang, Sorong, hingga Raja Ampat dan Belitung.
“Tempat pertama yang kami datangi adalah Situ Bagendit, Garut,” kenang Dimas. Menurutnya, dari semua daerah yang pernah dikunjunginya, ada 1 daerah yang membuatnya sangat terkesan, yakni saat mengunjungi kawasan suku Baduy.
Pertama kalinya Dimas mengunjungi suku Baduy di tahun 2015 silam. Akses menuju ke kawasan permukiman suku Baduy, diakui Dimas, cukup menantang.
Apalagi ia dan kawan-kawannya harus melewati hutan belantara dan sungai-sungai. Tak hanya itu, ia bahkan menginap di salah satu rumah penduduk yang belum tersentuh listrik.
