Tampilkan di aplikasi

Menggenjot produksi pakan berbahan limbah sawit

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3747
16 April 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3747

Dirjen perikanan budi­daya KKP, Slamet Soebjakto (tiga dari kanan). / Foto : dok. Indarto

Sinar Tani
Tingginya harga pakan pabrikan menjadi salah satu penyebab pembudidaya ikan kesulitan mendapatkan margin keuntungan yang besar. Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong satu gerakan penggunaan pakan ikan mandiri (Gerpari) berbahan baku lokal termasuk dari limbah sawit agar pembudidaya bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan harga murah.

Dirjen Perikanan Budi­daya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, pakan mandiri ber­bahan baku lokal sudah dikem­bangkan sejak tahun 2010. Pembudidaya ikan bisa me­manfaatkan bahan baku pakan lokal seperti ikan rucah, bungkil/limbah kelapa sawit, kedelai, dedak, bungkil kelapa (kopra) untuk formulasi pakan.

Di Kabupaten Kampar, Riau, sejumlah pembudidaya sudah memanfaatkan limbah kelapa sawit untuk bahan baku pakan mandiri. Pakan tersebut sudah dimanfaatkan oleh sejumlah pem­budidaya ikan patin. Produksi pakan ikan mandiri yang dihasil­kan sejumlah pembudidaya ikan di Kampar rata-rata sebanyak 40-60 ton/hari.

Palm karnel meal/PKM, atau bungkil kelapa sawit yang telah dimanfaatkan sejumlah pem­budi­daya ikan di Kampar bisa menjadi pilihan pembudidaya untuk mengurangi porsi peng­gunaan tepung ikan yang harga­nya mahal.

“Bungkil kelapa sawit atau limbah sawit ini sangat banyak ditemukan di Provinsi Riau,” kata Slamet Soebjakto saat berkunjung ke kelompok pakan mandiri Mutiara Feed di Kabupaten Kampar, Riau belum lama ini. Seperti diketahui, PKM sawit merupakan produk sampingan dari pembuatan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang jumlahnya sangat melim­pah.

Karena PKM di tanah air jumlahnya melimpah, pem­budi­daya ikan berpeluang besar untuk memanfaatkan bungkil sawit sebagai bahan baku pakan ikan.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI