Tampilkan di aplikasi

Garci Tea, dari konservasi plasma nutfah berujung kesejahteraan

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3750
7 Mei 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3750

Melihat kemampuan masyarakat tani bangkit dari kemiskinan, menjadi torehan tersendiri dalam pembangunan pertanian.

Sinar Tani
Nama Garci Tea dalam setiap kegiatan Pemkab Solok, pameran nasional yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian hingga pemasaran lokal selalu diburu dan habis diborong. Bagaimana tidak, teh yang diolah dari asam kandis-asam gelugur ini memiliki rasa yang unik dan sekaligus menyehatkan.

Siapa sangka minuman kesehatan tersebut berawal dari upaya konservasi sumberdaya genetik lokal hasil kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura), Badan Litbang Pertanian dengan lembaga internasional seperti UNEP (United Nation Environment Program) dan GEF (Global Environment Fund) dan Biodiversity International.

"Kita coba identifikasi plasma nutfah tanaman hutan yang kini langka. Ada tiga kegiatan saat itu dilakukan di Indonesia, pertama di Kalimantan Selatan (Mangga), Jawa Timur (Jeruk Pamelo) dan Sumatera Barat yang berpusat di Nagari Latang, Sijunjung,” ungkap Kepala Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Idha Widi Arsanti saat Sinar Tani berkunjung ke Sijunjung.

Hasil pendataan tersebut diperoleh adanya 20 jenis kerabat manggis dan 15 jenis kerabat rambutan yang harus segera diselamatkan. Di saat yang bersamaan, melalui Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu Tropika) sebagai UPT Balitbang Pertanian di Solok juga menggandeng Kelompok Tani Padi Ameh yang dipimpin Syafri dan Sasjunita.

“Kita lakukan upaya-upaya terkait perlindungan/konservasi kerabat manggis dan kerabat rambutan di hutan dengan tidak menebang namun meman faatkannya untuk men dapatkan penghasilan,” ungkap Santi sapaan akrab Idha Widi Arshanti. Awalnya, masyarakat Nagari Latang diperkenalkan cara konservasi melakukan pembibitan sendiri dan berhasil menyelamatkan beberapa jenis yang potensial.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI