Tampilkan di aplikasi

Lebih produktif dengan memanfaatkan lahan tidur

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3750
7 Mei 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3750

Optimalisasi lahan tidur, terlantar maupun sub optimal memang kini tengah menjadi agenda besar (Grand Design) Kementan untuk mendongkrak produksi pertanian Indonesia.

Sinar Tani
Hamparan tanah kosong sisa belukar kering terlihat jelas begitu Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Pending Dadih Permana berkunjung ke Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Lahan-lahan seperti inilah yang menjadi target Kementerian Pertanian untuk melakukan agenda besar optimalisasi lahan tidur dan sub optimal. ”Banyak potensi dari lahan tidur dan terlantar, termasuk persawahan.

Lahan ini bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan produksi padi secara nasional,” tutur Dadih. Khusus di Desa Remban, kini terdapat sekitar 375 ha lahan persawahan. Dari luas lahan persawahan itu, yang dikelola baru mencapai 180 ha. Artinya, terdapat sekitar 195 ha lahan belum diolah karena berbagai permasalahan.

Padahal, produksi padi di Kabupaten Musi Rawas Utara sendiri 17.490 ton pada 2015. Setelah itu, meningkat menjadi 34.115 ton pada 2016 dan naik menjadi 34.446 ton pada tahun lalu. Data tersebut memperlihatkan produksi beras di Kabupaten ini terus meningkat. ”Kalau bisa dioptimalkan, petani lokal bisa meningkatkan produksi lebih dari angka tersebut,” ujarnya.

Karena itu, Dadih melakukan pendekatan dengan komunikasi dua arah antara petani, pemilik lahan dan pemerintah daerah demi upaya memaksimalkan lahan tidur atau terlantar. ”Setiap daerah pengembangan baru butuh perhatian bersama. Kami komu ni kasikan kesulitan petani, lahan tidur bisa dimaksimalkan.

Apakah pilihan nanti padi, jagung atau lain-lain sehingga dapat dimak simalkan bersama,” kata nya. Dari hasil diskusi dengan perangkat desa dan pemda setempat terungkap, para petani selama ini menemui banyak hambatan jika ingin mengelola lahan terlantar tersebut. Misalnya, masalah pendangkalan sungai, sawah yang kebanjiran, hingga gagal panen.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI