Catatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian, pada tahun 2016 ada sebanyak 59 unit alsintan yang diberikan ke petani. Dari jumlah tersebut sampai akhir tahun 2016 terealisasi sebanyak 98%. Anggaran pengadaan alsintan sebesar Rp 1,637 triliun. Sedang kan tahun 2017, dari target sebanyak 284.489 unit alsintan, terealisasi sebanyak 284.041 unit atau sebanyak (99,84%). Anggaran pengadaan alsintan sebesar 3,7 triliun.
Bantuan alsintan ke sejumlah Gapoktan ataupun Poktan pada tahun 2018 terus dipacu. Tahun ini, ditargetkan sebanyak 84.650 unit bisa tersalurkan. Sedangkan anggaran untuk pengadaan alsintan sebesar Rp 3,68 triliun. Data Ditjen PSP menyebutkan, sampai Maret 2018 sudah sebanyak 28.285 unit alsintan yang dibagikan ke Gapoktan dan Poktan. Alsintan yang dibagikan ke petani antara lain, traktor tangan sebanyak 30.000 unit, traktor roda 4 (3.400 unit), pompa air (35.000 unit), rice transplanter (3.000 unit), corn seeder (9.000 unit), dan cultivator sebanyak 4.250 unit.
Secara umum Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir menilai, ban tuan itu tepat sasaran dan termanfaatkan dengan baik oleh petani. “Jika kita lihat bantuan alsintan, dari sisi bobot termanfaatkan dan ketepat an sasaran, secara umum termanfaatkan dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya kepada Sinar Tani, beberapa waktu lalu.
Namun demikian, Winarno mengakui, memang di beberapa lokasi ada yang belum optimalkan pemanfaatan alsintan. “Karena bantuan alsintan dalam jumlah banyak, pasti ada pernak-pernik. Apalagi perusahaan yang memasok alat-alat itu berbeda beda. Tapi hasil pengecekan di lapangan, kesimpulannya sudah baik dalam penggunaannya,” katanya.
