Tampilkan di aplikasi

Suganda, berbudidaya lele di sawah tadah hujan

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3752
21 Mei 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3752

Suganda, Berbudidaya Lele di Sawah Tadah Hujan / Foto : dok. Sinar Tani

Sinar Tani
Seiring tingginya minat masyarakat mengkonsumsi aneka produk kuliner berbahan ikan lele, aktivitas budidaya lele pun kian marak. Kini orang membudidayakan lele bukan melulu di areal pertambakan, tetapi juga di pekarangan rumah bahkan di sawah-sawah tadah hujan. Sebut saja Suganda. Pria asal Cirebon, Jawa Barat ini bahkan sudah sejak tahun 1999 melak­sanakan usaha budidaya lele di lahan sawah tadah hujan. Usahanya dimulai dengan membangun kolam-kolam lele berukuran 350-400 m2 per kolam.

Upaya ekspansi dilak­sanakan­nya secara bertahap hingga akhirnya secara total ia dan rekan-rekan sesama pembudidaya lele berhasil menyewa sawah tadah hujan seluas 40 ha. “Hingga kini konsentrasi saya tetap ke kegiatan usaha pembesaran lele karena pros­pek­nya menjanjikan,” kata Suganda. Agar bisa mendapatkan hasil panen sesuai yang diharapkan pihaknya selalu memilih benih lele berkualitas berukuran 3-5 cm yang dijual sejumlah UPR di Cirebon dengan harga Rp 70/ekor.

Dengan padat tebar lele rata-rata 100 ekor/m2, Suganda mampu menangguk hasil rata-rata 4-5 ton setiap kali panen. Ia menerapkan panen dengan sistem parsial dimana dalam satu siklus budidaya lele (3 bulan,red) bisa dilakukan panen dua kali. Lantaran usaha budidaya lele di sawah tadah hujan ini berkembang cukup baik, sejumlah masyarakat di sekitar Desa Kertosuro, Kecamatan Kapetakan, Kab. Cirebon mulai tertarik meng­ikuti jejaknya.

Dirikan Pokdakan “Karena makin banyak yang tertarik, kami mendirikan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Kersa Mulia Bakti yang anggotanya sebanyak 25 orang. Sampai saat ini kami semua masih fokus hanya melakukan pembesaran lele,” kata Suganda.
Suganda mengatakan, kalau semua kolam yang ada difungsikan untuk budidaya lele, maka produksi lele bisa mencapai 2,5-3 ton/hari. Dari produksi lele yang dihasilkan itu, kelompok mengantongi omzet penjualan lele Rp 30 juta-Rp 40 juta/hari.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI