Tampilkan di aplikasi

KRPL, mempercantik wajah bantaran sungai BKT

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3759
17 Juli 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3759

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat menanam bibit sayuran di pinggir Banjir Kanal Timur (BKT).

Sinar Tani
Ada pemandangan yang berbeda Sabtu (14/7) pagi di bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT). Keramaian yang tidak biasa dari sebelumnya. Pagi itu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama pejabat Kementerian Pertanian lainnya tampak terjun ke bantaran sungai BKT. Bukan hanya memberikan bantuan bibit hortikultura pada warga sekitar yang tinggal di bantaran BKT, Amran juga menanam bibit cabai. Bantuan yang diberikan berupa bibit dan benih sayursayuran (cabai, kembang kol, terong, kangkung, bayam, tomat) dan pompa air, alat semprot cultivator.

Bantuan benih dan bibit sayuran untuk warga di bantaran sungai BKT tersebut menjadi salah satu program pemerintah mengoptimalkan lahan-lahan yang selama ini terabaikan. “Ini menarik, pinggir sungai dapat kita manfaatkan sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) percontohan. Kita bikin bantaran ini cantik ditanami sayuran. Saat ini petaninya ada 12 orang,” kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Jakarta, Sabtu (14/7).

Pinggiran sungai BKT selama ini memang belum banyak dimanfaatkan maksimal. Apalagi banyak tumbuh rumput dan memerlukan biaya tenaga kerja untuk membersihkannya. Tapi ternyata potensi besar itu bisa dioptimalkan, termasuk untuk budidaya cabai dan sayuran lainnya. Dengan potensi lahan 50 ha, BKT yang terletak di Jakarta Timur ini diperkirakan dapat memproduksi 500 ton cabai.

Artinya, dapat memenuhi kebutuhan cabai Jakarta hingga 30-50%. “Kalau masyarakat yang bergerak menanami cabai, tidak perlu biaya tenaga kerja. Masyarakatnya pun bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan sebagiannya bisa dijual untuk menambah pendapatan warga,” tutur Amran.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI