Berbagai cara dilakukan perusahaan sarana produksi pertanian untuk dapat mengedukasi petani mitranya. PT BASF Indonesia menyiapkan “AgSolution Farm” sebagai sarana pelatihan petani sekaligus untuk riset produk yang dihasilkannya.
Di awal Agustus 2018 PT BASF Indonesia meresmikan sarana Agricultural Solution (AgSolution) Farm yang berada di Jember Jawa Timur yang fokus untuk pelatihan dan riset tanaman padi dan tanaman pangan di dataran rendah.
Fasilitas serupa telah didirikan di Malang namun fokusnya untuk pelatihan dan riset tanaman dataran tinggi khususnya jenis tanaman sayuran. “Sasarannya, AgSolution Farm yang kami bentuk bisa menjadi sarana transfer teknologi dari kami kalangan industri dan dari perguruan tinggi kepada petani,” kata Presiden Direktur PT BASF Indonesia, Daniel Loh, mengawali acara peresmian AgSolution Farm, di Desa Jubung, Jember.
Hadir pada kesempatan itu pimpinan BASF ASEAN, Martin Wolf dan Kanit Donoothep. Hadir pula Wakil Rektor Universitas Jember, Zulfikar dan Dekan Faperta Unej, Sigit Soeparjono.
Dalam pembentukan sarana AgSolution Farm di Jember, PT BASF Indonesia menggandeng Universitas Jember. Sarana baru BASF ini berlokasi di dalam wilayah Agrotechnopark yang selama ini dikelola langsung Universitas Jember. Dari total areal agrotechnopark yang seluas 25 hektar, dua hektar di antaranya diperuntukkan melaksanakan kegiatan AgSolution Farm.
Menurut Daniel Loh, AgSolution Farm di Jember sangat penting keberadaannya sebagai sarana melaksanakan kegiatan riset baik oleh BASF sendiri maupun peneliti dan mahasiswa Universitas Jember. Dan yang lebih penting lagi sarana ini bisa sebagai tempat pelatihan bagi petani.
“Karena itu infrastrukturnya kami siapkan selengkap mungkin untuk dapat mengakomodasikan kepentingan kegiatan riset dan pelatihan petani. Di sana ada lahan-lahan percobaan, green house serta kantor untuk kegiatan manajemen dan administrasi,” jelas Daniel Loh.
