Tampilkan di aplikasi

Pengembangan agroindustri minyak pala

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3770
8 Oktober 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3770

Pala sebagai tanaman lokal Indonesia memiliki kegunaan yang sangat banyak. Indonesia sebagai penghasil pala terbesar di dunia dengan kontribusi senilai 75%. / Foto : Mister Exportir

Sinar Tani
Tingginya permintaan pala disebabkan adanya peningkatan penggunaan minyak pala. Perbedaan menjual buah pala dengan minyak pala sangat tinggi menyebabkan tingginya keinginan para industri pala untuk menjual dalam bentuk minyak. Saat ini sudah banyak agroindustri yang mulai menjual dalam bentuk minyak.

Permintaan dalam bentuk minyak tinggi juga meningkatkan persaingan usaha antar petani yang menjual produk tidak dalam bentuk buah. Mutu yang tinggi menjadi prasyarat yang harus dipenuhi. Mutu sangat berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Keselarasan antara yang diproduksi dan permintaan pelanggan adalah kunci tercapainya mutu produk yang dijual.

Minyak pala dianggap memiliki mutu tinggi bila telah memenuhi standar produk yang menjadi penilaian atas produk yang dihasilkan. Usaha pencapaian standar mutu pala harus memperhatikan setidaknya 2 hal, yaitu: (1) manajemen mutu produk; dan (2) penerapan manajemen mutu. Manajemen mutu produk Produksi pala harus diperhatikan, yaitu:

daging, fuli, tempurung, dan biji pala. Biji pala memiliki kegunaan sebagai rempah-rempah dan minyaknya dapat dihasilkan dengan melakukan penyulingan. Dalam proses pencapaian standar mutu minyak pala dipengaruhi oleh: (1) budidaya pala melliputi: varietas, penanaman, pemupukan, waktu panen; dan (2) faktor non budidaya seperti: penanganan bahan, penyulingan, pengemasan.

Biji pala dapat menghasilkan ± 12% minyak dan fuli pala dapat menghasilkan ± 7-18%. Upaya pencapaian standar mutu SNI 06-2388-2006 mensyaratkan minyak tidak berwarna, terdapat bau khas pala, bobot jenis, indek bias, kelarutan dalam etanol.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI