Setelah 4 Tahun Bantuan Prasarana Sarana Pertanian? Dalam 4 tahun terakhir, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan sejumlah bantuan pemerintah (banpem) di bidang prasarana dan sarana pertanian. Banpem itu dikirim oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan langsung kepada kelompok tani penerima manfaat.
Selama tahun 2015-2018, program Kementan di bidang sarana dan prasarana pertanian itu telah memberikan kemajuan dalam peningkatan Indeks Pertanaman (IP), penambahan luas baku lahan, penambahan luas tambah tanam, perlindungan usaha tani melalui asuransi pertanian dan meningkatkan produktivitas.
Dalam keterangan pers yang disampaikan Direktur Jenderal PSP Pending Dadih Permana diungkapkan dalam kurun waktu 4 tahun, Ditjen PSP berhasil membangun jaringan irigasi tingkat usaha tani dan pengembangan sumberdaya air model padat karya oleh petani. Rehabilitasi jaringan irigasi tersier mencapai 3,12 juta ha. Perbaikan ini rata-rata mampu meningkatkan IP 0,5 dan akan meningkatkan produksi padi sebanyak 8,18 juta ton.
Bantuan pompa irigasi dalam selama 3 tahun terakhir (2016-2018) telah mencapai 2.978 unit per November 2018. Dengan perkiraan setiap pompa tersebut bisa melayani 20 ha sawah, maka luas areal yang bisa diairi pada musim kemarau seluas 59,78 ribu ha. Bila IP-nya naik 0,5, maka akan terjadi penambahan luas tanam 29,78 ribu ha dan penambahan produksi 154,85 ribu ton.
Dalam 4 tahun terakhir (2015-2018) telah dikembangkan embung, dam parit, long storage mencapai 2.956 unit. Bila per unit irigasi ini mampu melayani irigasi lahan seluas 25 ha, maka potensiĀ pertambahan luas tanam mencapai 73,90 ribu ha dan memberikan tambahan produksi mencapai 384,28 ribu ton bila IPnya naik 0,5.
Bantuan pemerintah alat dan mesin pertanian (alsintan) mampu meningkatkan efisiensi usaha tani 35-48 persen, mengatasi persoalan keterbatasan tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan petani. Ditjen PSP telah menyalurkan bantuan alsintan sekitar 350 ribu unit, terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, chopper, cultivator, excavator, hand sprayer, implement alat tanam jagung dan alat jagung semi manual. Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani/ gabungan kelompok tani, UPJA dan brigade alsintan.
Program cetak sawah selama 2015-2018 telah berhasil mencetak sawah baru seluas 215.811 ha. Penyaluran pupuk bersubsidi berjalan lancar dan memenuhi 6 tepat. Dalam waktu 2 hari, persoalan distribusi pupuk bersubsidi yang dilaporkan dari berbagai daerah, dapat diselesaikan.
Untuk meminimalisir kerugian petani, digulirkan program asuransi pertanian yang dirintis sejak tahun 2015.
Pelaksanaan asuransi ini bekerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Dalam 4 tahun terakhir, realisasi akumulasi asuransi usaha tani padi (AUTP) totalnya mencapai 1,744 juta ha. Juga ada Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) sebanyak 133.306 ekor. Bantuan pemerintah tersebut diberikan untuk memberikan semangat dan dorongan kepada petani agar mereka bisa lebih efisien, lebih banyak untungnya dan mandiri.
Untuk petani yang sudah mandiri, maka Kementan tidak lagi memberikan banpem. Agar banpem itu lebih efektif, maka Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menugasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, membantu Ditjen PSP melakukan pemberdayaan petani penerima banpem bidang prasarana dan sarana pertanian ini.
Kita melihat di lapangan, para Penyuluh Pertanian (PPL) telah melibatkan diri dalam memberdayakan juga memberikan penyuluhan kepada penerima banpem ini. Kita berharap, di tingkat lapangan, yakni di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga perdesaan koordinasi PPL dengan dinas terkait bisa lebih apik. Potensi ini sangatlah besar, apalagi kini kelembagaan penyuluhan sudah berada di bawah dinas pertanian.