Tampilkan di aplikasi

Irigasi lancar, indeks pertanaman pun naik

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3781
7 Januari 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3781

Lima tahun terakhir, pemerintah terus menggenjot rehabilitasi jaringan irigasi, mulai dari primer hingga tersier.

Sinar Tani
Pemerintah membagi rehabilitasi jaringan irigasi yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut menjadi tiga bagian yaitu irigasi primer, irigasi sekunder dan irigasi tersier. Penanggung jawab irigasi primer dan sekunder berada pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Dimana Jaringan primer menyalurkan air dari sumber utama seperti embung, bendungan maupun waduk yang kemudian disebar melalui jaringan sekunder. Kementerian PUPR sempat melansir data evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019, telah menunjukkan sinyal optimis atas rancangan target rencana rehabilitasi jaringan irigasi ini.

Pasalnya sejak tahun pertama pelaksanaannya realisasi dari proyek ini telah mencapai 1,46 juta ha. Angka itu jauh melebihi rancangan tahun 2015 yang hanya ditargetkan seluas 0,05 juta ha. Capaian itu lantas membuat target rehabilitasi irigasi tahun 2016 meningkat hingga 1,89 juta ha. Meski kemudian realisasinya hanya mencapai 1,21 juta ha.

Dengan kinerja tersebut, tak heran jika target 3 juta ha rehabilitasi irigasi dapat dicapai lebih awal dari targetnya tahun 2019. Sedangkan tanggung jawab Kementerian Pertanian berada pada jaringan tersier sampai kepada tingkat usaha tani atau petani. Sebanyak 3,2 juta hektar jaringan irigasi tersier sudah terselesaikan selama 1,5 tahun ke belakang.

”Paling banyak memang di tahun 2015. Namun program rehabilitasi jaringan tersier setiap tahunnya pasti ada di beberapa daerah,” tutur Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Pending Dadih Permana.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI