Tampilkan di aplikasi

Budidaya di lahan pasang surut, inilah varietas yang cocok

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3781
7 Januari 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3781

Pemerintah kini mendorong pengembangan padi di lahan pasang surut. Namun untuk keberhasilan budidaya padi di lahan tersebut, jangan asal menggunakan varietas, pilih yang benar-benar cocok.

Sinar Tani
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang heran mengapa BPTP Kalimantan Barat menyarankan penggunaan berbagai varietas padi yang berbeda untuk lahan pasang surut yang ada. Banyak yang lupa ada sembilan klasifikasi lahan pasang surut yang berbeda dan memerlukan teknologi budidaya padi yang juga berbeda.

Setidaknya ada tiga klasifikasi lahan pasang surut Sulfat Masam Aktual (SMA) memerlukan paket teknologi yang berbeda dengan tiga lahan pasang surut dengan kondisi Sulfat Masam Potensial (SMP) maupun tiga lahan pasang surut bergambut, gambut tengahan dan gambut dalam.

Tiap tipologi lahan pasang surut memerlukan paket atau komponen teknologi yang berbeda terutama penggunaan varietas padinya. Sebagai contoh di Kabupaten Sambas yang banyak menghadapi penyakit blast disarankan mendiseminasikan VUB Inpara-6 yang relatif tahan terhadap ras penyakit blast yang ada.

Masalah yang dihadapi tidak hanya berkaitan dengan masalah penyakit, tetapi juga kondisi tipologi lahan yang ada. Lahan pasang surut merupakan salah satu lahan marginal yang sangat luas, bahkan mencapai 2.803.744 ha atau 18,32% luas Kalimantan Barat.

Namun untuk usaha tani, lahan pasang surut ini memiliki kendala fisik, biologi dan kimia dalam pengelolaan tanahnya. Kendala bio-fisik tersebut berupa kahat unsur hara phospat (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), pH tanah yang rendah, adanya zat beracun (Al, Fe dan H2S), genangan air dan intrusi air asin.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI