Tampilkan di aplikasi

Embung, motivasi petani untuk bertanam

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3790
13 Maret 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3790

Aneka infrastruktur air yang dibangun di berbagai daerah kini sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat tani. Bahkan memotivasi petani untuk terus memproduksi pangan.

Sinar Tani
Petani Desa Cangkring, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur begitu senang saat menceritakan manfaat dua embung yang di desanya. Mengingat, setahun lamanya mereka kesulitan air untuk bertanam. “Selama 1 tahun (2017) petani tidak bisa bertanam karena memang tidak ada airnya, karena DAM Plucong jebol,” kata Mantri Tani Kecamatan Prajekan, Bagus.

Padahal, selama ini DAM Pluncong diandalkan untuk mengairi Desa Cangkring seluas 200 hektar (ha) dan Desa Walidono seluas 200 ha. Karena itu dengan adanya embung di Desa Cangkring, ungkap Bagus, sangat berguna untuk memfasilitasi pengairan yang sempat terputus karena DAM Pluncong jebol. Untuk membangun embung, petani yang tergabung dalam kelompok tani atau Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) mendapat bantuan swakelola dana sebesar Rp 120 juta/unit.

Lebih lanjut Bagus menuturkan embung pertama di Desa Cangkring memiliki solar cell dan sistem pompa untuk pengisian air embung dengan kapasitas tampung 500 meter kubik tersebut. “Memang sebelumnya sudah ada (solar cell), untuk memompa air bersih. Tapi sayang sekali sering terbuang dan hanya bisa mengalir kalau siang hari,” katanya. Embung yang dikelola HIPPA Unggul ini memberikan dampak pada pertanaman menjadi lebih luas. Jika sebelumnya hanya 25 ha, tapi kini menjadi 45 hektar.

Pertambahan luas tanam itu, karena lahan yang semula suboptimal (terbengkalai) dengan adanya air dari embung bisa ditanami jagung. Bahkan bisa panen dua kali setahun. Sementara itu Kelompok Tani Cangkring Jaya 5 yang berada di lintasan sungai juga merasakan dampak yang sama. Bahkan bisa memanfaatkan lahannya untuk tanam hingga tiga kali dalam setahun, padi-padi-jagung atau padi-padi-padi. “Pokoknya petani semakin antusias dengan adanya embung ini. Karena dulu hanya 15 ha lahan yang tertanami. Namun kini sudah 35 ha yang tertanam dan terlayani aliran air,” tutur Bagus.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI