Asuransi Pertanian Online
Ada anggaran sebesar Rp 163,2 miliar dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk asuransi pertanian tahun 2019. Sebesar Rp 144 miliar disalurkan untuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/ Kerbau (AUTS/K) sebesar Rp 19,2 miliar. AUTP diluncurkan Kementan pada 2015 dan AUTS/K pada 2016.
Dana tersebut digunakan Kementan untuk mensubsidi premi asuransi usaha tani tersebut. Pada saat dimulai tahun 2015, besaran premi untuk AUTP adalah Rp 180 ribu per ha. Premi swadaya (yang dibayar oleh petani) sebesar 20% atau Rp 36 ribu per ha, sedangkan 80% sisanya dibayarkan pemerintah (subsidi). Dari premi ini, petani mendapat nilai pertanggungannya sebesar Rp 6 juta per ha.
Asuransi pertanian diluncurkan Kementan dengan mengacu pada Undang-Undang (UU) No 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU PPP). Dalam UU tersebut, penerima manfaat AUTP adalah petani atau penggarap dengan lahan maksimal dua hektar (ha). Lokasinya diprioritaskan di daerah sentra produksi padi. Sedangkan AUTS adalah untuk perlindungan bagi peternak sapi indukan produktif, dengan jangkauan ganti rugi atas sapi yang mati maupun hilang.
AUTS/K mulai digulirkan Kementan pada tahun 2016, besaran premi ditetapkan sebesar Rp 200 ribu per ekor. Premi swadaya sebesar 20% atau sebesar Rp 40 ribu per ekor, sedangkan 80% sisanya atau Rp 160 ribu per ekor merupakan premi subsidi. Nilai pertanggungan ditetapkan sebesar Rp 10 juta per ekor. Petani padi masih perlu waktu untuk menerima program Kementan ini.
Target AUTP tahun 2015 sebesar satu juta hektar, terealisasi 233.500 hektar, dengan klaim 3.482 hektar. Pada tahun 2016, targetnya sebesar 500 ribu hektar, terealisasi 307.217 hektar, dan klaim mencapai 11.107 hektar. Pada tahun 2017, target dibidik satu juta hektar, terealisasi 997.961 hektar, dengan klaim 25.028 hektar. Kemudian tahun 2018, target dipatok satu juta hektar, terealisasi 806.200 hektar, dan klaim 10.754 hektar.
Untuk AUTS/K, pada tahun 2016 ditargetkan menjangkau 120 ribu ekor, terealisasi 20 ribu ekor, dan klaim 697 ekor. Pada 2017, Kementan kembali menargetkan AUTS/K menjangkau 120 ribu ekor, terealisasi 92.176 ekor, dengan klaim 3.470 ekor. Lalu, pada tahun 2018, ditargetkan sebanyak 120 ribu ekor, terealisasi 88.673 ekor, dengan klaim AUTS/K mencapai 1.736 ekor.
Pada tahun 2019, Kementan mentargetkan AUTP menjangkau satu juta hektar. Hingga saat ini (per bulan Mei 2019), telah terealisasi 7,67% atau 76.702,12 hektar. Dengan realisasi bantuan premi setara subsidi 80% mencapai Rp 2.820.761.280 atau 19.588,62 hektar. Sedangkan, untuk AUTS/K tahun 2019, ditargetkan menjangkau 120 ribu ekor. Terealisasi 7.553 ekor, dengan bantuan setara subsidi 80% dari premi tercatat telah mencapai Rp 1.118.480.000.
Kementan harus optimistis, target asuransi pertanian tahun 2019 dapat tercapai. Apalagi kini sudah ada pendaftaran asuransi pertanian secara online, dengan aplikasi yang diberi nama Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP). Sistem ini kita harapkan dapat mempermudah petani untuk ikut program asuransi usaha tani maupun usaha ternak.