Tampilkan di aplikasi

Gairah petani tanam jeruk lemon

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3806
8 Juli 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3806

Selain bisa panen tiap minggu, jeruk lemon yang mereka tanam juga memiliki peluang pasar luas. Bahkan, kualitas lemon yang dibudidaya petani di sejumlah daerah tak kalah dengan lemon impor.

Sinar Tani
Salah satu petani jeruk lemon Majalengka, Jawa Barat (Jabar), Tatang Yosi mengaku sangat beruntung mem budidaya jeruk lemon sejak tahun 2.000 silam. Bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citra Niaga Tani di Desa Naggewer, Kecamatan Sukahaji, Majalengka, Tatang membudidaya jeruk lemon di lahan seluas 4 hektar (ha).

“Ada lebih dari 2.000 pohon lemon yang ditanam. Dari pohon yang ditanam, sekitar 100 batang siap panen dalam waktu dekat ini,” ujar Tatang, di Jakarta, pekan lalu. Menurut Tatang, sekali panen ada sekitar 4 ton-5 ton lemon segar/ bulan. Nah, dari hasil panennya itu, Tatang bisa mengantongi omzet hingga Rp 30 juta/bulan.

Jeruk lemon yang dipanen tersebut biasanya dijual ke industri minuman dan pabrik obat di Jakarta, Bandung, dan Kuningan, Jabar. “ Permintaan lemon sepanjang tahun ini meningkat pesat dibandingkan tahun lalu. Kalau sudah memasuki masa panen, kami bisa mengirim pasokan lemon ke pabrik minuman 1 ton per bulan,” jelasnya.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan salah satu petani jeruk lemon Kecamatan Pangalengan, Jabar, Toto Sukrianto (48). Meski baru membudidaya jeruk lemon tahun 2017 lalu, Toto mengaku bisa memanen jeruk lemon sekitar 2 ton/minggu. “Kalau dikumpulkan antara 7-8 ton/bulan,” ujarnya.

Apabila harga jeruk lemon Rp 10 ribu/kg, maka omzet penjualannya rata-rata Rp 80 juta/bulan (kotor)
“Jeruk lemon yang kami produk ini sudah ada yang membelinya secara rutin tiap minggu. Sebab, kami bekerjasama dengan Duta Farm untuk memasarkannya,” jelas Toto.

Jeruk lemon jenis california yang ditanam petani Pangalengan setelah berbuah bisa dipetik tiap hari atau tiap minggu. “ Kalau merawatnya bagus, jeruk lemon mulai berbuah pada umur 2 tahun,” jelasnya. Toto juga mengatakan, jeruk lemon yang ditanam di lahan seluas 3 ha tersebut dilakukan tumpang sari dengan sayur kol, sawi, kentan dan lobak. Dari lahan tersebut, ada sekitar 1.700 pohon.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI