Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk mendorong mekanisasi pertanian, pemerintah telah melaksanakan pengadaan alsintan dalam jumlah besar. Pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern ini dimaksudkan agar petani bisa bersaing dengan negara lain.
“Pembelian alsintan pun dilaku kan secara digitalisasi, seperti e-katalog. Sehingga, pembelian apapun langsung ke pabrik, harga murah dan datang tepat waktu. Semuanya karena e-katalog. Dengan cara ini harga juga turun, kemudian saya akumulasi pertahun penghematan anggaran sangat drastis,” kata Andi Amran Sulaiman, di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), pekan lalu.
Amran mengatakan, kalau sebelumnya harga alsintan itu Rp 28 juta/unit, setelah memanfaatkan e-katalog harganya bisa turun menjadi Rp 19 juta/unit. “Setelah diakumulasi, kita bisa hemat anggaran pembelian alsintan hingga Rp 1,2 triliun. Sebab, semua alsintan yang dibeli langsung dari pabrik,” ujar Amran.
Kementan, lanjut Amran, hingga saat ini secara aktif melaku kan modernisasi pertanian dengan pengembangan teknologi pertanian, mulai dari perbenihan, cara tanam, perhitungan pola tanam berbasis IT dan mekanisasi. Bahkan, pertanaman dan panen komoditas utama seperti padi dan jagung secara khusus dikembangkan dengan memanfaatkan mekanisasi (alsintan) modern.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy mengatakan e-katalog merupakan bentuk komitmen Kementan dalam melakukan digitalisasi pengadaan. Sehingga, pembelian apapun langsung ke pabrik, harga murah, dan datang tepat waktu. “Semuanya karena e-katalog. Dengan cara ini harga juga turun, kemudian saya akumulasi pertahun penghematan anggaran sangat drastis,” ujar Edhy.
