Tampilkan di aplikasi

Grand design menuju kejayaan rempah

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3811
19 Agustus 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3811

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan sampai saat komitmen untuk mengembalikan kejayaan rempah di tanah air.

Sinar Tani
Komoditas rempah utama yang akan dikembangkan kurun enam tahun adalah pala, lada dan cengkeh. Ketiga komoditas rempah utama tersebut akan diodorong peningkatan produktivitas dengan tiga pendekatan, yakni dengan intensifikasi, rehabilitasi dan perluasan tanaman.

“Untuk mewujudkan kejayaan rempah, kami sudah menyiapkan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas rempah hingga 2-3 kali lipat dari sekarang.

Melalui BUN 500 (benih bermutu perkebunan 500 juta batang), yang nantinya bisa dimanfaatkan langsung petani untuk meningkatkan produktivitasnya kurun enam tahun ke depan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Per kebun an Kementan, Kasdi Subagyono, di Jakarta, belum lama ini.

Kasdi Subagyono mengatakan, dalam rangka mengembalikan kejayaan rempah tak hanya diperlu kan benih unggul yang produktivitasnya tinggi. Karena itu, komoditas rempah yang dikembangkan ke depan semuanya berbasis kawasan. “Pada tahun 2019 kami masih fokus melaku kan pengembangan tiga komoditas rempah unggulan seperti pala, lada dan cengkeh,” ujar Kasdi Subagyono.

Menurut Kasdi, komoditas yang saat ini sudah berkembang dan akan di dorong produktivitasnya adalah budidaya lada dan pala.

Mengingat, kedua komoditas tersebut memiliki peluang ekspornya masih terbuka.

Diharapkan, produktivitas lada yang dikembangkan di sejumlah sentra lada seperti di Bangka Belitung (Babel) dan Lampung kurun 6 tahun ke depan bisa ditingkatkan. Sehingga, ekspor lada pada tahun 2024 ditarget kan meningkat mencapai 125 ribu ton.

Begitu juga untuk pengembangan komoditas pala yang banyak tersebar di kawasan Indonesia Timur (KTI) dan sebagian di Jawa Barat (seperti di Sukabumi) kurun 6 tahun ke depan bisa ditingkatkan. Paling tidak produktivitas pala ditargetkan bisa meningkat sebanyak 0,60 ton dari sebelumnya 0,48 ton/ha.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI