Tampilkan di aplikasi

Konsentrat hijau ternak ruminansia berprotein tinggi

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3814
9 September 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3814

Proses pencacahan Indigofera zollingeriana

Sinar Tani
Peningkatan produktivitas ternak di Indonesia terkendala dengan biaya pakan yang semakin tinggi serta sulit tersedia pakan yang berkualitas sepanjang waktu. Berdasarkan kondisi di lapangan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir menunjukkan terjadi peningkatan proporsi biaya pakan dari 60% pada tahun 1990-an menjadi 64-66% pada tahun 2000-an dan pada tahun 2010 menjadi 70-80%.

Kecenderungan penggunaan bahan baku konsentrat pada setiap tahap produksi, fungsi konsentrat pada ransum ternak adalah sebagai penguat untuk mengoreksi kekurangan nutrisi pada ransum yang diberikan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup (maintenance), produksi dan reproduksi.

Ketergantungan terhadap bahan baku konsentrat konvensional bagi ternak ruminansia menyebabkan tingginya harga pakan dan ketergantungan bahan baku impor untuk mendapatkan sumber protein murah. Tingginya ketergantungan terhadap bahan baku impor menimbulkan kerentanan terhadap keberlanjutan usaha peternakan di Indonesia terutama peternakan rakyat.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dicari sumber bahan pakan alternatif yang lebih murah, cukup tersedia, berkesinambungan, bergizi dan tidak bersaing dengan kebutuhan kompetitor lain. Konsentrat merupakan pakan yang berasal dari campuran atau bahan baku tunggal padat nutrisi yang mengandung serat kasar kurang dari 18% (FAO 1983).

Berdasarkan hal tersebut secara teknis pengertian dari green concentrate dapat didefinisikan adalah bahan baku pakan padat nutrisi dengan kandungan serat kasar kurang dari 18% yang bahan bakunya berasal dari hijauan pakan.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI