Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan telah final dan siap diterapkan. Dengan SKKNI tersebut diharapkan akan menciptakan SDM Perkebunan yang kompeten dan berdaya saing
Dengan adanya SKKNI dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di bidang Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan ini, menjadi harapan dan trigger untuk bisa mencetak SDM Perkebunan yang kompeten, profesional dan berdaya saing,” kata Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya ketika Penyerahan SKKNI Bidang Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Selasa (1/10).
Bustanul menambahkan, SKKNI tersebut tidak hanya berguna di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), tetapi juga untuk direktorat teknis (Ditjen Perkebunan) sebagai acuan dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi SDM Perkebunan. Dengan adanya SKKNI Perkebunan, khususnya Perkebunan Sawit Berkelanjutan, Bustanul berharap bisa menghasilkan SDM Perkebunan yang terstandar kualitas kompetensinya.
Dalam SKKNI ini sudah lengkap, mulai dari budidaya hingga pengolahan hasilnya. ”Nanti bagaimana SDM Perkebunan tersebut bisa membedakan benih sawit yang berkualitas, mempersiapkan me dia pertumbuhannya hingga aspek mana jerial dalam pemasarannya,” tuturnya.
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pun diminta untuk bisa mempersiapkan skema pelatihan dan perolehan sertifikasi kompetensi bagi SDM Perkebunan. Terma suk memastikan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri deng an ketersediaan tenaga kerja (SDM Perkebunan)
