Pangan Kita adalah Indonesia Kita
Hari ini, 17 Agustus 2020, Indonesia sudah 75 tahun merdeka. Dirgahayu Republik Indonesia. Saat ini Indonesia berada pada era transformasi digital. Pertanian dan industri pertanian sedang berubah menuju era digital.
Penyuluhan pertanian, informasi kebijakan pertanian, komunikasi kebijakan dan penyuluhan pertanian, pembelian sarana dan prasarana pertanian, jual-beli produk pertanian mulai bertransformasi menggunakan digital.
Bahkan, teknologi budidaya dan industri pertanian pun sudah berkembang dan mulai ada yang menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) atau yang dikenal dengan istilah indutri 4.0 atau pertanian 4.0.
Sebuah era yang diyakini akan lebih produktif, kompetitif dan hemat biaya. Lembaga Keuangan dunia seperti Oxford Economic memprakirakan dalam sepuluh tahun kedepan keberadaan AI atau robot akan menggantikan pekerjaan manual yang saat ini dikerjakan manusia.
Bila Indonesia lambat mengadobsi era digital di bidang pertanian, maka bisa jadi produk-produk pertanian Indonesia akan kalah bersaing. Tuntutan penerapan digitalisasi pertanian ini, selain diperlukan pada sektor budidaya dan industrinya, juga diperlukan dalam jaringan pemasaran produk pertanian di dalam dan keluar negeri.
Pada usia yang ke-75 tahun, Indonesia telah mengalami pertumbuhan produksi pangan dan produk pertanian lainnya yang tinggi. Sebuah anugerah yang patut disyukuri. Meski kita juga menyadari ada persoalan-persoalan yang muncul dan perlu dicarikan solusi. Terutama adalah laju alih fungsi lahan pertanian dan pemilikan lahan per individu petani yang semakin kecil (guremisasi).
Masalah lain yang dihadapi pertanian Indonesia pada era digital ini adalah regenerasi petani yang masih belum berjalan seperti yang diharapkan. Masih banyak petani yang berumur tua dan berpendidikan SD atau SMP.
Meski kebanyakan mereka sudah melek dengan alat komunikasi digital seperti handphone pintar, namun ada terkendala bila harus menggunakan aplikasi digital untuk budidaya, sarana produksi, pembiayaan, dan pemasaran produk pertanian.
Meng-upgrade SDM Pertanian menjadi SDM yang melek digital pertanian merupakan syarat penting keberhasilan pertanian melakukan tranformasi digital. Keberadaan media komunikasi dan media pers yang bisa mendorong bahkan akselerasi tranformasi digital pertanian perlu dirancang dan didorong.
Perlu banyak ada aplikasi-aplikasi digital pertanian dengan menggunakan AI dan juga aplikasi digital yang mengarusutamakan informasi kebijakan dan teknologi terkini kepada para penyuluh dan petani serta stakeholder lainnya.
Bersamaan dengan itu, mempertahankan konsumen dari pengaruh produk pangan dan pertanian impor perlu dijaga dengan baik. Hal ini masih bisa dijalankan dengan menumbuhkan rasa kecintaan penduduk Indonesia atas produksi petani sendiri. Dalam hal ini bisa ditanamkan rasa nasionalisme atau kecintaan pada tanah air.
Dalam hal ini kemerdekaan dan keIndonesiaan adalah seperti dua sisi mata uang. Bahwa meski setiap warga negara bebas mengkonsumsi pangan dari luar negeri sekalipun, namun pangan yang dikonsumsinya hendaklah dijadikan ciri keIndonesiaannya. Panganmu adalah Indonesiamu. Pangan Kita adalah Indonesia Kita.