Sawit yang Multiguna
Sahabat Tabloid Sinar Tani yang budiman. Siapa yang tidak mengenal sawit sekarang ini. Kalau tidak tanamannya, paling tidak beritanya. Ketenarannya sudah melebihi saudara misannya, yaitu kelapa yang sebelumnya merajai kelompok palma. Tidak ada tanaman sumber minyak nabati yang lebih efisien dari sawit. Walaupun masih kalah efisien dibandingkan dengan “black soldier fly (BSF)”. Inilah yang membuat negara penghasil minyak nabati asal kedele, bunga matahari, rapeseed, canola ketar ketir sehingga terus berkampanye miring tentang sawit.
Di Indonesia, minyak nabati umumnya dihasilkan dari sawit. Selain itu masih banyak by product yang bermanfaat dihasilkan dari sawit seperti bahan pakan ternak dan pupuk organik sehingga menambah besar manfaat tanaman ini. Keseluruhan pohonnya yang kasar dan tinggi, tidak disangka menarik untuk menjadi hiasan yang semakin disukai dan kini terpasang di mall dan halaman gedung dan rumah-rumah mewah. Luar biasa.
Nah kali ini kita menambah pengetahuan mengenai peran sawit sebagai bahan pangan. Beberapa pangan yang terhidang di meja makan kita ternyata berasal dari sawit. Pantas negara-negara di Eropa mengerang ketika pasokan CPO menipis gara-gara Indonesia menyetop ekspor barubaru ini (sekarang ekspor sudah dibebaskan lagi), walaupun pada saat ekspor melimpah mereka banyak berkilah ini-itu seolah banyak masalah.
Minyak kelapa sawit membuat tekstur mentega menjadi lembut, mudah dioleskan. Coklat, dengan komposisi tertentu dengan minyak nabati dari kelapa sawit membuat coklat lumer di mulut. Lalu minyak goreng, margarin, shortening, vegetable ghee/vanaspati, confectioneries fat, filling/cream, spread fat, filled milk, Cocoa Butter Alternatives dan berbagai produk emulsifier lainnya berasal dari minyak sawit.
Emulsifier minyak sawit yang halus dan lembut membuat selai lebih mudah dioles, permen menjadi kenyal, dan es krim menjadi lembut. Pohon palma berbatang kasar dan berdaun runcing itu ternyata memberikan produk olahan yang lembut, halus dan creamy. Dan terakhir muncul bahan bakar diesel B30 yang sebagian berasal dari minyak sawit.
Penggunaan lahan, tenaga kerja dan input (pestisida, dan pupuk) untuk kelapa sawit juga sangat efisien dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lain. Kelapa sawit secara alami bebas dari lemak trans, sumber utama kolesterol tinggi dan berkaitan dengan penyakit jantung.
Kelapa sawit menjadi bahan baku untuk coklat dan selai coklat, lipstik, margarin dan selai mentega, dan sabun. Minyak kelapa sawit membantu menjaga kulit tetap bersih dan lembab sehingga menjadikannya bahan yang ideal untuk sabun, kue kering, mi instan, sampo, biodiesel, dan pelumas.
Dengan biaya produksi yang efisien, minyak kelapa sawit sangat kompetitif dibanding minyak nabati lain. Inti dari catatan ini adalah, cari terus kemungkinan turunan produk minyak sawit, tingkatkan inovasi berbasis produk tanaman yang begitu bersahabat dengan negeri ini, karena potensinya belum semua tergali. (Beberapa kutipan diambil dari berbagai sumber).