Ayam Sehat Perlu Bisnis Sehat
Daging ayam adalah sumber protein utama dan paling terjangkau oleh masyarakat Indonesia walaupun tingkat konsumsinya saat ini masih rendah dibandingkan dengan di negara-negara lain. Daging ayam harus memenuhi syarat ASUH, yaitu aman, sehat, utuh dan halal.
Tidak tercampur dengan bagian dari hewan lain, tidak terkontaminasi bahan berbahaya, Untuk memenuhi syarat ASUH tentu saja ayamnya harus sehat, dan dagingnya tidak terkontaminasi dengan bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia, harus dipotong dan ditangani sesuai dengan syariat Agama Islam.
Upaya peternak tidak mudah. Agar ayamnya sehat, terhindar dari kematian dan penurunan kualitas yang berujung merugikan, peternak harus melakukan banyak hal dan memenuhi persyaratan khusus, mulai dari kandang, pakan, obat dan vaksin sampai dengan manajemen pemeliharaan yang benar. Ini yang diungkap dalam Webinar dan Bimbingan Teknis yang digelar Tabloid Sinar Tani pada hari Kamis, 14 September lalu.
Kandang adalah salah satu syarat, karena kandang dibuat agar ternak dapat hidup dalam kondisi terbaik (comfort zone), terhindar dari pengaruh buruk cuaca, angin, iklim, temperatur, kelembaban dan lingkungan lain. Ayam termasuk sensitif terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan selain berakibat langsung pada kesehatan ternak juga memberikan kondisi berkembangnya penyakit, akibat bakteri, virus atau parasit yang merugikan kesehatan ayam. Penyebaran penyakitnya juga sangat cepat sehingga upaya pencegahan merupakan hal yang utama.
Secara teoritis pencegahan sudah jelas langkah-langkahnya. Dukungan aturan, hukum dan standar kualitas pakan, obat/vaksin, prosedur vaksinasi dan sanitasi, serta manajemen pemeliharaan juga sudah lengkap. Demikian juga dukungan pasokan bibit DOC, pakan, obat/vaksin dan pemasaran produk sudah berkembang. Lalu apa masalahnya? Seperti biasa, masalah riil di lapangan jauh lebih rumit dari aturan dan prosedur yang paling baik sekalipun. Hubungan bisnis usaha peternak kecil dengan pemasok input produksi dan perusahaan pengolah/pemasar yang umumnya dikuasai sejumlah kecil perusahaan besar selalu berpotensi menimbulkan masalah jika harga dan keuntungan masing-masing pihak dirasakan tidak adil.
Industri ayam potong dan telur secara nasional berkembang cepat tetapi masih saja terjadi berbagai kasus ketidakpuasan terkait dengan keuntungan peternak kecil. Industri unggas di Indonesia melibatkan jutaan peternak kecil yang sangat tergantung pada pasokan dan harga input, serta harga produk. Peternak kecil sulit berkembang menjadi usaha menengah dan besar, sementara pemasok input dan pengolah cepat menjadi besar dan bahkan menjadi raksasa.
Standar kualitas input maupun produk masih memerlukan pengawasan yang ketat. Kontrol yang ketat harus disertai tindakan dan sangsi yang jelas. Soal kandang? Tidak masalah selama menurut perhitungan bisnis menguntungkan. Kandang ayam memang memerlukan persyaratan tertentu agar ayamnya nyaman dan sehat, seperti judul Bimtek: Kesehatan Ayam mulai dari Kandang”.
Selama ini kandang ayam masih berkonotasi negatif, seolah dibuat sembarangan asal jadi. Seperti ungkapan “Kok bangunannya seperti Kandang Ayam?”