PR Panjang Pertanian
Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman.
Tabloid Sinar Tani mengangkat berita sentra produksi padi di Muara Telang, Banyuasin. Daerah transmigrasi yang mayoritas dihuni masyarakat asal Jawa, Sunda dan Bali itu sudah berpuluh-puluh tahun membangun pertanian dan sekarang sudah menjadi sentra produksi padi penting yang menjalin kemitraan dengan PT WPI (Wilmar Padi Indonesia). Masyarakat petani mensyukuri kemitraan ini karena telah memecahkan kendala sarana transportasi dan pemasaran hasil pertanian yang dirasakan masyarakat di sana.
Pengalaman ini mengingatkan dua hal, yang pertama bahwa pembangunan sentra produksi baru itu bukan sesuatu yang instan, bisa dicapai dengan segera. Pekerjaan besar ini bukan seperti menebang, memetik dan berburu di alam yang kaya raya dan keinginan manusia teramat sederhana. Ada proses yang memerlukan waktu dalam pengembangan satu wilayah dari yang semula hutan belantara menjadi sentra produksi pangan yang produktif.
Yang kedua peran swasta sangat vital, terutama dalam membangun kemitraan untuk menyediakan input, membeli hasil, mengolah dan mengangkut hasilnya ke daerah lain. Yang dilakukan perusahaan swasta bukanlah tindakan sukarela, tetapi dilandasi pemikiran bisnis yang matang. Bukan untuk jangka pendek tetapi yang diharapkan berlangsung berkelanjutan.
Oleh karena itu, keberhasilan awal berupa panen kecil di food estate perlu disyukuri sebagai bagian dari proses yang harus dijalani. Perjalanan food estate tak terhindar dari proses panjang mulai dari awal dan pasti mengalami berkali-kali gagal sebagai suatu pelajaran. Sesudah berhasil pun tidak serta merta menjadi surga kesejahteraan. Sejauh manakah sektor swasta berperan dalam membangun food estate? Ini memerlukan pemikiran dalam membangun food estate ke depan.
Yang jelas, teknologi pertanian memang berkembang demikian cepat. Tetapi aplikasinya memerlukan cara yang tepat. Ada banyak aspek sosial ekonomi dan kearifan lokal, selain teknis, yang perlu diperhitungkan. Ini yang harus dipelajari. Yang sudah dilakukan oleh masyarakat setempat merupakan indikator penting tentang kesesuaian metoda pemanfaatan sumberdaya alam setempat.
Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman.
Pekerjaan Rumah di bidang pertanian memang akan ada sepanjang zaman. Masih terpuruknya industri gula nasional sudah sering dibahas. Sudah banyak Grand Strategy dan teknologi diluncurkan tetapi produksi masih stagnan. Sinar Tani mengulasnya pada edisi kali ini.
Tak terkecuali dunia perbenihan kita. Permasalahannya bukan hanya teknologi tetapi juga konsistensi arah kebijakan perbenihan Indonesia. Dunia perbenihan mempertanyakan hibrida yang belum juga menjadi program prioritas, dan mahalnya biaya pelepasan benih dan varietas baru.
Sejauh mana pelayanan yang diberikan pemerintah? Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian (PVTPP) bercerita kiat-kiat yang sedang dilakukannya. Selebihnya adalah berita tentang pertanian di lahan pekarangan dan penyuluhan secara umum yang bermanfaat bagi pembaca.
Dari News Room Sinar Tani kami mengucapkan Selamat Membaca!