Tampilkan di aplikasi

“Getah kehing, hargo balam turun,” keluh Adi, petani karet di Desa Sinar Rambang, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih, kemarin (16/9). Kondisi karet yang belum membaik ini membuat perekonomian semakin sulit. ‘’Kami jadi tak bergairah untuk nyadap karet. Tapi kalau tidak bekerja, anak istri mau makan apa, sedangkan kami tidak ada usaha lain selain nyadap karet,” ujarnya.

Sejak beberapa minggu terakhir, harga karet di daerahnya hanya Rp8 ribu/kg dan 1 pikul Rp80 ribu. “Kami...
Baca artikel selengkapnya di edisi 17 September 2019

Sumatera Ekspres dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya koran edisi ini

INTERAKTIF
Selasa, 17 September 2019
Sumsel

Artikel Sumsel lainnya