Tampilkan di aplikasi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang tak pernah benar-benar diinginkan di negeri ini. Ia bayi reformasi yang terlahir di tengah orang-orang dewasa –para pemegang kuasa– yang tak menghendakinya ada.

Sejak berdiri pada 2002, keberadaan KPK selalu dipertanyakan. Gigitan pertamanya dalam membongkar korupsi pembelian helikopter yang melibatkan gubernur Aceh kala itu, Abdullah Puteh, dirayakan oleh publik yang sudah geram dengan korupsi yang merajalela. Tapi sekaligus menyadarkan politisi bahwa bayi yang tak dikehendaki itu tak boleh lama-lama hidup....
Baca artikel selengkapnya di edisi 23 September 2019

Sumatera Ekspres dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya koran edisi ini

INTERAKTIF
Senin, 23 September 2019
Opini

Artikel Opini lainnya