Tampilkan di aplikasi

Manajeman cemburu

Majalah Swadaya - Edisi 195
10 Desember 2018

Majalah Swadaya - Edisi 195

Cemburu adalah kebencian atau rasa tidak suka seseorang karena disamai atau bergabungnya orang lain pada haknya.

Swadaya
Cemburu adalah kebencian atau rasa tidak suka seseorang karena disamai atau bergabungnya orang lain pada haknya. Ada haknya yang terambil atau terpaksa harus berbagi. Perasaan cemburu ini merupakan tabiat alami yang lahir karena adanya rasa cinta. Merupakan fitrah yang dimiliki manusia baik lelaki maupun perempuan.

Apakah cemburu sesuatu yang buruk? Tidak semua perasaan cemburu berakibat buruk, karena ternyata Allah menciptakan rasa cemburu ini ada maksudnya. Allah ciptakan rasa cemburu untuk menjaga kemuliaan dan kehormatan manusia. Bila tidak ada rasa yang satu itu, terbayang seorang istri atau suami merasa tenangtenang saja saat pasangannya berkhalwat (berduaan) atau selingkuh sekali pun!

Lantas dimana letak kemuliaan seorang manusia bila sudah hilang rasa cemburu? Cemburu yang dibenarkan adalah cemburu demi kebenaran dan ketaatan kepada- Nya dan cemburu pada tempatnya. ”Sesungguhnya cemburu itu ada yang disukai oleh Allah dan ada yang dibenci-Nya. Kecemburuan yang disukai Allah adalah cemburu yang disertai alasan yang benar. Kecemburuan yang tidak disukai Allah adalah cemburu yang tidak disertai alasan yang benar. ” (HR. Abu Dawud).

Pada kenyataannya dalam kehidupan ini, perasaaan cemburu banyak yang membawa kesengsaraan. Tak sedikit pasangan suami istri berselisih paham akibat api cemburu, bahkan sampai menimbulkan perceraian. Naudzubillah! Tidak dipungkiri pula perasaan cemburu dominan dimiliki kaum perempuan. Sesuai dengan tabiat perempuan yang kadang lebih mengutamakan perasaan daripada logika, sehingga hal ini memicu rasa cemburu yang tinggi.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI