Tampilkan di aplikasi

Mengelola rasa kecewa dan penyesalan

Majalah Swadaya - Edisi 195
10 Desember 2018

Majalah Swadaya - Edisi 195

Bahkan, bayang-bayang masa lalu itu tidak jarang membuatnya merasa ketakutan menghadapi masa depan.

Swadaya
Bayang-bayang kekecewaan, kegagalan, dan aneka pengalaman buruk pada masa lalu kerap merontokkan eksistensi dan kondisi kesehatan manusia, fisik maupun mental. Alih-alih menyongsong masa depan yang lebih baik, dia malah terhanyut dengan beragam ketakutan yang tidak lagi beralasan. Bahkan, bayang-bayang masa lalu itu tidak jarang membuatnya merasa ketakutan menghadapi masa depan.

Bagaimana menyikapi hal semacam ini? Ada sebuah hadis dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau yang Mahaawal, yang tidak ada sesautu pun sebelum Engkau.” (HR Muslim). “Sabbahâllillâhi mâ fissamâwâti wal ardh” ... maka bertasbihlah apa yang yang ada di langit dan juga di bumi karena Allah-lah Zat Yang Maha Menghidupkan, Mematikan, Berkuasa dan memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, Dia pulalah Yang Maha Mengawali, Maha Mengakhiri, Yang Zahir, Yang Bathin, dan Maha Mengatahui segala yang ada.

Berdasarkan kenyataan ini, sebuah awal adalah sebuah pengingat yang semestinya menohok kesadaran kita sebagai manusia bahwa tidak ada satu pun di alam ini yang mampu mengubah apapun yang telah berlalu, kecuali Allah Ta’ala.

Maka, kita pun semestinya merenungi keberadaan diri yang masih mendapat kesempatan, amanah, untuk menyambung hidup dan peluang untuk menginisiasi atau mengawali kebaikan dan mengonstruksi struktur kebahagiaan.

Sebab, apapun yang telah berlalu hanya akan mampu untuk kita kenang, kita petik hikmahnya, bahkan lebih ironis lagi, kerap hanya kita sesali dan warnai dengan keluh kesah.

Terkait hal ini, saya ingin mengutip sebuah hasil penelitian dalam bidang neurosains yang sangat menarik. Tim peneliti dari University of Michigan yang dipimpin oleh Dr. Umemori melakukan suatu proses rekayasa genetika untuk mendeaktivasi 40 persen sel-sel neuron di hipokampus. Hipokampus adalah pusat pengolahan memori dan pembentukan persepsi.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI