Semangat berkurban dari hati
Rasulullah saw bersabda bukanlah dari banyaknya harta benda, tapi kekayaan adalah kekayaan hati. , “Kekayaan” (HR. Bukhari dan Muslim). Kekayaan harta belum jaminan kebahagiaan, karena faktanya banyak orang kaya yang stres. Sedangkan kekayaan hati adalah pangkal kebahagiaan.
Faktanya, banyak orang yang hidupnya sederhana, tapi hidupnya seperti tanpa beban. Ia selalu sumringah seolah selalu menjadi orang yang paling merdeka dan bahagia di dunia. Sahabatku, semakin kita semangat mengeluarkan harta di jalan Allah, tulus ikhlas hanya mengharap keridaan Allah, maka semakin dekat kita dengan kebahagiaan.
Berkurban saat Idul Adha ialah salah satu cara mendapat kebahagiaan dan keberkahan itu. Rasa tulus saat berkurban merupakan cermin dari ketenangan dan keyakinan hati bahwa apa pun yang kita miliki, hakikatnya bukan milik kita, melainkan milik Allah SWT. Kita hanya dititipkan untuk sementara saja.
Lantas, mengapa takut kehilangan atas sesuatu yang bukan milik kita?! Harta yang kita miliki ialah titipan Allah SWT. Dan, Allah sudah memberikan petunjuk-Nya kepada kita tentang bagaimana sebaiknya harta titipan itu kita gunakan, di antaranya ialah menggunakan harta untuk menunaikan kurban, amal saleh yang mengalirkan pahala dan keberkahan-Nya.
Oleh karena itu, sahabatku marilah kita bersemangat mengambil setiap kesempatan untuk berkurban. Kita dapat membuat program tabungan kurban bersama keluarga, agar setiap tahun dapat berkurban karena-Nya. Daarut Tauhiid (DT) Peduli dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menyalurkan kurbannya, karena program-programnya jelas, dan insya Allah amanah. Sahabatku, insya Allah semangat berkurban dari hati yang tulus ini, akan mengundang pertolongan, rezeki, dan keberkahan dari Allah SWT.