Mudah Memahami Tauhid
Selalu ada yang pertama untuk segalanya. Dalam Islam, kita memahaminya sebagai tauhid. Ilmu yang meyakini semua eksistensi di dunia ini berasal dari-Nya. Ia yang mengawali, Ia pula yang mengakhiri.
Sebagai dasar dari akidah Islam, sejatinya memahami tauhid amatlah mudah. Mengapa? Karena ilmu ini adalah bawaan setiap insan. Sejak ia lahir, bahkan sebelum lahir pun, manusia mengimani keberadaan Allah SWT. Tidak ada yang berhak diibadahi selain Ia, dan tidak ada Tuhan selain Ia.
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).’” (QS. Al-A‘raf [7]: 172) Inilah janji yang kita ucapkan saat berada di alam ruh. Fitrah untuk beriman kepada- Nya dan mentauhidkan-Nya.
Selaras dengan semangat membumikan ilmu tauhid dengan mengamalkannya, Daarut Tauhiid (DT) Peduli selalu menempatkan nilai tauhid sebagai ultimate goal dalam setiap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari setiap program kerjanya.
Melalui mukernas DT Peduli pada Desember lalu, tema yang diusung adalah ‘Recover Together, Empower More’. Menyiratkan optimisme menyambut masa depan dengan tak melupakan pertolongan Allah di balik ikhtiar yang maksimal.