Andai ini Ramadhan Terakhir
Apa yang terbayang ketika dokter mengabarkan jika usia kita tak lama lagi? Pastinya kita berusaha melakukan hal terbaik dalam hidup agar meraih kebahagiaan setelah kematian.
Setali tiga uang dengan analogi tersebut, Islam mengajarkan agar sering mengingat kematian. Maksudnya, selalu menghitung bekal yang harus dipersiapkan setelah kematian. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai orang cerdas.
Beliau bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang memaksa dirinya untuk beramal yang manfaat setelah kematian. Sementara orang yang lemah adalah selalu mengikuti keinginan hawa nafsunya, kemudian dia berharap diampuni Allah.” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan Ibnu Majah)
Nah, apa yang bisa kita bayangkan jika Ramadhan di tahun ini adalah Ramadhan terakhir?
Tentu kita akan mempersiapkannya sebaik mungkin. Berpuasa dengan serius, mengaji dan mentadaburi ayat-ayat Allah, memperbanyak ketaatan, berusaha menjauhi segala maksiat, serta beragam amal mulia lainnya.
Dan sedekah adalah contoh amalan mulia yang diajurkan oleh Rasulullah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari Anas, “Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.”
Ayo, andaikan ini Ramadhan terlahir, jadikan ia sebagai bulan untuk berlomba- lomba bersedekah. Bulan yang menjadi puncak bagi kita mengeluarkan zakat, infak, maupun wakaf.