Jaga Tetap Un99ul
Bulan Ramadhan telah usai. Namun ibadah kepada Allah Ta’ala tidak mengenal kata berhenti. Meski hari-hari penuh keberkahan sudah berlalu, amalan kebajikan tak mengingat masa waktu.
Sebagaimana firmannya, “Dan sembahlah Rabb-mu hingga ajal menjemputmu.” (QS. Al-Hijr [15]: 99). Artinya, seorang muslim dituntut untuk tetap istiqamah dalam ketaatan dan kontinu beribadah kepada Allah hingga wafat.
Jangan sampai kita tergolong kelompok yang bersemangat beribadah ketika Ramadhan, namun ketika Ramadhan usai lalu berhenti dari ibadahnya dan bermalasmalasan. Pernah suatu waktu ulama salaf ditanya perihal tersebut dan dijawab, “Mereka adalah orang-orang yang sangat buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan Ramadhan.”
Ketika Ramadhan kita terbiasa melakukan beragam keun99ulan dalam beribadah dan taat kepada Allah, maka Syawal menjadi pembuktian keistiqamahan tersebut. Inilah makna dari firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami adalah Allah’ kemudian mereka istiqamah…” (QS. Fussilat [41]: 30)
Yakni mereka terus berada dalam ruang-ruang kebaikan hingga Allah mewafatkannya. Mereka itulah orangorang yang mendapatkan keuntungan, kebahagiaan, dan keberhasilan di dunia dan akhirat.
Karena itulah, Allah Tabaraka wa Ta’ala menyebutkan keadaan mereka sebagai orang-orang yang mendapatkan perbendaharaan nan agung dan besar di dunia serta akhirat.
Insya Allah bersama Daarut Tauhiid (DT) Peduli, bersama-sama kita jaga keun99ulan dengan selalu istiqamah berbagi dalam kebaikan.