Tampilkan di aplikasi

Wakaf pertanian kunci kedaulatan pangan

Majalah Swara Cinta - Edisi Edisi 101
15 Oktober 2019

Majalah Swara Cinta - Edisi Edisi 101

Petani menunjukan hasil panennya

Swara Cinta
Kata-kata komersil di dalam prinsip wakaf masih sangat tabu, tak sedikit dari yang mendengar lebih terpaut pada sisi negatifnya saja. Ucap Wakil Sekertaris Badan Wakaf Indonesia Fakhrul Rozi kepada SwaraCinta saat ditanya peluang wakaf untuk pertanian di Indonesia.

Padahal kata Fakhrul jangan selalu menggunakan kacamata kuda dalam melihat sisi komersil pengelolaan wakaf. Fakhrul mengatakan di era modern saat ini sudah saatnya instrumen yang ada di dalam perwakafan bisa memberdayakan umat.

Salah satunya menjadikan lahan wakaf yang tidur menjadi area pertanian guna mendukung kedaulatan pangan. Menurut Fakhrul wakaf pertanian merupakan model inovasi kekinian, dahulu bentuk orisinal wakaf pertanian wakaf pertanian kunci kedaulatan pangan yaitu kebun kurma.

Sekarang ini kata Fakhrul kecenderungan lahan pertanian produktif dialihfungsikan. Padi di anggap kurang memberikan dampak maksimal, namun lahan pertanian tetap harus dipertahankan guna mengadvokasi penduduk setempat. Kuncinya adalah ketika ikrar wakaf, pihak nadzir harus bersedia lahannya di ruslah menjadi area tani.

“Tetapi sekarang ini kecenderungan nadzir ingin lahan di ruslah. Kalau dulu masih tabu, tetapi sekarang sudah berbeda. Perlunya dilakukan pendekatan dengan pola pertanian yang moderen supaya hasil lebih maksimal dan mampu menguntungkan petani,” ujar Fakhrul.

Direktur Dompet Dhuafa Niaga sekaligus praktisi pertanian Tendy Satrio mengatakan saat ini ada sekitar 400 ribu hektar lahan wakaf tidur. Sementara Indonesia merupakan pengonsumsi beras terbesar dengan kuantitas 130 kilo per kapita per tahun.

Sedangkan luas lahan padi saat ini hanya 13,5 juta hektare. Tendy menjabarkan, dengan memanfaatkan setengah lahan wakaf tidur saja (200 ribu hektar) untuk dijadikan sawah maka sudah berhasil meningkatkan 22 persen kebutuhan beras nasional.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI